Kunjungan Paus Fransiskus

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan Jejak Historis Kedatangan Pemimpin Katolik di Medan

emimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. 

HO
Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus segera mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. 

“Seperti biasa kalau dia turun dari pesawat langsung mencium tanah di mana ia berpijak, baru menyapa orang. Di Medan, di bintang ini lah tempatnya. Bintang ini dibuat supaya menandakan kepada orang kalau Paus Yohanes Paulus II pernah ke sini dan mencium tanah Sumatra Utara,” jelas Pastor Sensianus dari Paroki St Yohanes Paulus II Namo Pecawir, sembari menunjuk monumen bintang di hadapannya, Kamis (13/6/2024).

Patung Bunda Maria yang diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II saat kunjungan di Lapangan Tuntungan, Medan, Sumut, 13 Oktober 1989. Setelah Paroki Paus Yohanes Paulus II Namo Pecawir melakukan pembangunan, Goa Maria kini menjadi tujuan para peziarah.
Patung Bunda Maria yang diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II saat kunjungan di Lapangan Tuntungan, Medan, Sumut, 13 Oktober 1989. Setelah Paroki Paus Yohanes Paulus II Namo Pecawir melakukan pembangunan, Goa Maria kini menjadi tujuan para peziarah. (Tribun Medan/Joy Silvana Aritonang)

Selain monumen bintang tersebut, ada juga patung Bunda Maria yang menjadi kenangan bersejarah dari Paus.

Diketahui Paus memang punya tradisi devosi atau sikap hati dan perwujudan untuk tumbuh dalam iman dan memahami lebih dalam ajaran-ajaran gereja Katolik.

Di Lapangan Tuntungan itu, Paus pun tak lupa melakukan devosi. Ia berjalan perlahan mendekati patung Bunda Maria yang berwarna putih lengkap dengan mahkota berwarna emas di atas kepalanya. Ia kemudian melakukan devosi dan memberkati patung Bunda Maria tersebut.

Belakangan, Paroki St Yohanes Paulus II Namo Pecawir melakukan pemugaran dengan menambahkan sejumlah ornamen. Meski begitu, patung Bunda Maria tetap dipertahankan. Lokasi itu kini dikenal sebagai Goa Maria.

Saat ini, banyak peziarah yang datang untuk berdevosi di Goa Maria Paroki St Yohanes Paulus II Namo Pecawir.

Para umat meyakini Goa Maria, dengan patung Bunda Maria yang telah diberkati oleh Paus puluhan tahun silam ini, memiliki banyak muzizat. Goa ini ramai dikunjungi setiap hari Selasa dan Jumat. Biasanya umat datang berkelompok ataupun secara individu, sambil membawa bunga sebagai bentuk persembahan kepada-Nya.

Patung Bunda Maria yang diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II saat kunjungan di Lapangan Tuntungan, Medan, Sumut, 13 Oktober 1989. Setelah Paroki Paus Yohanes Paulus II Namo Pecawir melakukan pembangunan, Goa Maria kini menjadi tujuan para peziarah.
Patung Bunda Maria yang diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II saat kunjungan di Lapangan Tuntungan, Medan, Sumut, 13 Oktober 1989. Setelah Paroki Paus Yohanes Paulus II Namo Pecawir melakukan pembangunan, Goa Maria kini menjadi tujuan para peziarah. (Tribun Medan/Joy Silvana Aritonang)

Selain Goa Maria dan monumen bintang, di paroki ini juga terdapat sebuah relikui dari Paus Yohanes Paulus II.

“Dalam agama Katolik, relikui itu adalah barang-barang suci atau bagian dari jasad tubuh orang kudus yang menjadi kenang-kenangan untuk umat Katolik. Biasanya, orang berdoa untuk mengenang orang yang kudus itu. Seperti Paus Yohanes Paulus II,” ucap pastor berdarah Flores tersebut sembari menunjuk relikui di hadapannya.

Adapun relikui dari Paus Yohanes Paulus II berupa sebuah salib korpus berukuran kecil. Relikui itu kini dipajang di kapel doa pastoral paroki tersebut.

Sekitar 35 tahun berlalu, sudah banyak perubahan dari Paroki St. Yohanes Paulus II. Sakristi yang dulunya digunakan Paus Yohanes Paulus II kini sudah dibangun menjadi gedung gereja. Beberapa bagian dari Lapangan Tuntungan yang menjadi saksi bisu kedatangan Sang Gembala, kini juga telah berubah menjadi perumahan.

Cerita Mgr Pius Datubara

Kedatangan Paus menjadi kenangan tak terlupakan bagi banyak orang, terutama Monsignor Alfred Gonti Pius Datubara OFM Cap.

Pada saat itu, Mgr AG Pius Datubara menjabat sebagai Uskup Gereja Katolik Roma untuk Keuskupan Agung Medan.

Mantan Uskup Agung Medan, Monsignor Alfred Gonti Pius Datubara OFM Cap, bercerita tentang kenangan kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Medan pada 13 Oktober 1989 silam, saat ditemui di Keuskupan Agung Medan, Jl Hayam Wuruk, Kota Medan, pekan lalu.
Mantan Uskup Agung Medan, Monsignor Alfred Gonti Pius Datubara OFM Cap, bercerita tentang kenangan kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Medan pada 13 Oktober 1989 silam, saat ditemui di Keuskupan Agung Medan, Jl Hayam Wuruk, Kota Medan, pekan lalu. (Dok/Tribun Medan)

Uskup yang lebih akrab disapa Pius Datubara ini pun turut menceritakan kesaksiannya ketika bertemu langsung dengan Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Tuntungan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved