MISA Paus di Singapura Dihadiri 50 Ribu Umat, Keamanan Ketat, Warga dari Indonesia Dilarang Masuk

TRIBUN-MEDAN.COM - Sekitar 50.000 umat manusia berkumpul di Stadion Nasional Singapura untuk menghadiri Misa Kudus Paus Fransiskus, Kamis (12/9/2024).

Hal ini merupakan misa Kepausan pertama di negara Singapura sejak tahun 1986.

Singapura adalah perhentian terakhir dalam perjalanan Apostolik Paus Fransiskus di Asia-Pasifik, yang mana sebelumnya Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke Indonesia, Papua Nugini, dan Timor-Leste.

Dalam misa akbar Paus Fransiskus di Singapura ini, warga dari Indonesia, termasuk umat Katolik di Batam, Kepulauan Riau, sebelumnya dikabarkan telah mendapatkan izin untuk bisa hadir langsung mengikuti misa akbar tersebut.

Namun, dua hari sebelum dilangsungkan acara Misa Kudus Paus Fransiskus tersebut, pihak otoritas Singapura tidak memberikan izin masuk.

Sekretaris Keuskupan Pangkal Pinang RD Martinus Lejo Da Silva, Selasa (10/9/2024), mengatakan, awalnya banyak umat di Batam dan sekitarnya yang lebih memilih untuk mengikuti misa bersama Paus Fransiskus di Singapura, daripada di Jakarta.

Sebab, perjalanan dari Batam ke Singapura bisa ditempuh dengan kapal feri selama sekitar 45 menit.

Paus Fransiskus tiba pada pukul 16.30 dan berkeliling di Stadion Nasional Singapura dengan kereta putih, memberkati anak-anak dan bayi, serta membagikan hadiah kepada orang-orang yang ditemuinya.

Lautan orang berpakaian kuning dan putih – warna bendera Vatikan – melambai ke arahnya dan bersorak ketika ia lewat, dengan beberapa orang mengangkat tanda menyambut Paus dan menyampaikan ucapan selamat mereka.

Stadion Nasional Singapura dipenuhi aktivitas sejak pukul 11.00, enam jam sebelum misa Kepausan dimulai.

Antrean terbentuk di luar stadion, beberapa orang memegang payung untuk melindungi diri dari sinar matahari.

Usai gerbang dibuka, peserta memenuhi Stadion Nasional sambil berfoto di depan altar yang digunakan untuk misa.

Latihan terakhir berlangsung sekitar pukul 15.30, dengan paduan suara menyanyikan beberapa himne dan mengikuti misa.

Warga Singapura mengagumi perjuangan lingkungan, persaudaraan, cinta kasih, dan perdamaian dari sosok Paus Fransiskus.

Mantan menteri kabinet George Yeo, yang juga berada di Stadion Nasional, mengatakan kepada CNA bahwa kunjungan Paus ke Singapura jarang terjadi karena negara tersebut adalah negara kecil.