Banyak Pekerja Bangunan Menganggur, Apersi Sumut Minta Pemerintah Tambah Kuota Rumah Bersubsidi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Sumatra Utara meminta kepada Pemerintah Kota Medan dan Pusat untuk segera menambah kuota rumah bersubsidi bagi pekerja berpenghasilan rendah.

DPD Apersi Sumut yang berkantor di Jalan Labu 1 No 45 Medan dan beranggotakan 350 perusahaaan konstruksi pembangunan rumah rakyat, saat ini sedang mengalami kesulitan terkait terbatasnya rumah subsidi.

Ketua DPD Apersi Sumut, HM Yulius, ST, MM mengatakan, keterbatasan kuota berdampak pada penurunan produksi rumah yang berpengaruh pada industri turunannya seperti industri semen/batu bata, cat tembok, dan lainnya. 

Baca juga: Anggota PFI Medan Resmi Memiliki Rumah Subsidi Nol DP

"Dampak terburuk juga terlihat dari banyaknya pekerja buruh bangunan yang mencapai puluhan ribu yang nyaris kehilangan pekerjaan, yang berakhir menjadi pengangguran dan berujung pada tingginya angka kriminalitas," ujar Yuius didampingi Sekretaris Husen Hz dan Bendahara Deni Surya, ST.

Yulius megakui, pengembang juga kesulitan membayar bunga di bank dan nyaris gulung tikar jika tidak segera ditopang oleh bank-bank berpelat merah milik Pemerintah Indonesia.

"Akibat dari ini semua tidak banyak nasabah yang melakukan akad beli rumah subsidi jika masalah ini tidak segera dibantu Pemerintah," ungkap Yulius seraya menambahkan, problem yang sama juga dihadapi oleh rekan-rekan pengembang dari asosiasi lain.

Untuk itu, Ketua DPD Apersi Sumut ini berharap, Pemerintah menambah kuota rumah subsidi di tahun 2025 sesuai dengan visi misi Presiden Republik Indonesia terpilih Prabowo Subianto dengan target 3 juta rumah bersubsid layak huni dari sebelumnya 1 Juta rumah subsidi yang dicanangkan Presiden Jokowi.