Berita Medan

Medan Dipilih Jadi Daerah Percontohan Penanganan Stunting di Indonesia, Padahal Masih Ada 208 Kasus

Kunjungan Yoga ke Medan ini dalam rangka pemantauan, pengukuran dan intervensi serentak percepatan penurunan stunting di Kota Medan. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Petugas Posyandu Kecamatan Medan Timur saat melakukan pengukuran kepala sejumlah balita, Senin (25/6/2024). Meski angka stunting masih 208 kasus, Medan dipilih menjadi daerah percontohan penanganan stunting di Indonesia. (Tribun Medan/Anisa) 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kota Medan dijadikan sebagai daerah percontohan dalam upaya penanganan stunting di Indonesia. 

Hal itu disampaikan langsung oleh  Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Pemerataan Manusia   Sekretariat Wakil Presiden  Suprayoga Hadi, saat mengunjungi Posyandu Cendrawasih Jalan Mustofa, Kecamatan Medan Timur, Selasa (25/6/2024).

Kunjungan Yoga ke Medan ini dalam rangka pemantauan, pengukuran dan intervensi serentak percepatan penurunan stunting di Kota Medan. 

Dalam kunjungan tersebut, Yoga menjelaskan, Medan dijadikan daerah percontohan penanganan stunting, karena berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 9,6 persen dalam satu tahun.

Yoga juga menilai, Pemko Medan memiliki program penanganan stunting yang cukup baik. Sehingga, bisa dijadikan contoh untuk daerah lainnya di Indonesia. 

"Pemko Medan tidak hanya sekedar melakukan survey, namun juga melakukan sensus, berdasarkan data yang saya dapatkan itu  hanya  tersisa 208 balita yang terkena stunting," katanya.

Yoga menjelaskan,  kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus  baru  stunting.

"Melalui kegiatan ini kita ingin tidak ada lagi muncul kasus stunting baru atau target kita zero kasus stunting,"jelasnya.

Sementara itu, Penjabat Sekretariat Daerah Kota Medan (Pj Sekda) Kota Medan, Topan Obaja Ginting,  mengucapkan terimakasih, sebab Medan dijadikan contoh daerah  penurunan angka stunting. 

"Stunting merupakan masalah Nasional. Bahkan Presiden dan Wakil Presiden telah menjadikan penanganan stunting sebagai program prioritas," terangnya. 

Topan menuturkan, Pemko Medan juga secara konsisten terus berupaya, menjalankan program penanganan stunting salah satunya melalui program Bapak Asuh Anak Stunting.

"Dalam program ini kita melibatkan seluruh Perangkat Daerah dan stakeholder yang ada untuk bersama-sama menjadi bapak asuh bagi anak-anak penderita stunting,"katanya.

Menurutnya,Pemko Medan terus melakukan pemantauan untuk memperkecil angka penderita stunting.

Baik itu melalui posyandu maupun melalui pos-pos gizi yang ada setiap bulan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, seorang warga Kecamatan Medan Timur, Hanita Hasibuan, turut melakukan  pengecekan terhadap anaknya agar mengetahui apakah anaknya terkena stunting atau tidak.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved