Kunjungan Paus Fransiskus
VIDEO Jejak Paus Yohanes Paulus II di Medan, Lakoni Tradisi Cium Tanah dan Berkati Patung Maria
Untuk pertama kalinya, Paus Yohanes Paulus II, pemimpin tertinggi Gereja Katolik menginjakkan kaki di Medan, Sumatra Utara (Sumut).
Penulis: Joy Silvana Aritonang | Editor: Juang Naibaho
Cerita Mgr Pius, saat Paus bersama rombongan melintas dari Bandara Polonia menuju Lapangan Tuntungan, banyak orang berkumpul di pinggir jalan dan melambaikan tangan menyapa Paus.
“Iya benar, anak-anak sekolah juga. Walaupun bukan hari minggu, anak sekolah dibiarkan melihat dari jalan mana yang dilalui,” ucapnya.
Mgr Pius yang kala itu menjabat Uskup Agung Medan, mengungkapkan pemilihan lokasi Tuntungan untuk perayaan Ekaristi bersama Paus, ditentukan secara seksama. Selain panitia dari gereja, pihak militer pun turut andil dalam persiapan penyambutan kedatangan Paus dan rombongan, terutama pengawalan Paus.
“Kalau saya tidak salah, militer yang waktu itu mempersiapkan. Mereka sangat membantu persiapan penyambutan kedatangan Paus. Itulah makanya Paus mengatakan tidak ada di dunia seperti Indonesia, bersaudara semua. Dari segala agama, ataupun etnis dan suku bangsa,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mgr Pius juga sempat santap siang bersama Paus Yohanes Paulus II dan rombongan. Meski tidak ada dokumentasinya, momen itu masih dikenang Mgr Pius.
“Kami sempat makan bersama saat itu. Tapi fotonya entah ada orang yang mengambil atau tidak, saya tidak ingat pasti. Karena banyak sekali tugas, dan saat itu benar-benar sibuk,” ucapnya.
Kesaksian Pastor Benyamin Purba
Pastor Benyamin Purba OFM Cap juga menjadi satu di antara sejumlah saksi hidup ketika Paus Yohanes Paulus II datang ke Medan pada 35 tahun silam.
Pastor Benyamin yang pada saat itu masih berusia 33 tahun, mengingat dengan jelas kesibukannya dalam agenda kedatangan pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.
Ia menjadi anggota seksi liturgi, yang bertanggung jawab mempersiapkan acara Misa Ekaristi bersama dengan Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Tuntungan.
Saat diwawancara di Catholic Center Christosophia Medan, Pastor Benyamin menceritakan rangkaian demi rangkaian acara.
“Saya seksi liturgi. Saya bertanggung jawab atas perayaan ini. Mulai dari mempersiapkan teks, tali, ya panitia semua. Kami membawa orang-orang sakit (pincang) dari Rumah Sakit Harapan, mendatangkan 600 anak sebagai penari untuk menunjukkan Kebudayaan Indonesia. Dari Saribudolok 200 anak, Siantar 200 anak, dan sisanya dari Delitua. Selama enam bulan saya melatih tarian mereka,” cerita Pastor Benyamin.
Menurut Pastor Benyamin, susunan panitia dalam acara perayaan Ekaristi bersama Paus memang cukup banyak. Ada ratusan orang yang terlibat. Antara lain, sda seksi tamu, liturgi, dan keamanan.
“Untuk keamanan, kalau saya tidak salah langsung diawasi oleh Pangdam, tidak ada urusan gereja. Untuk ketuanya, ada marga Sihombing. Pokoknya, gereja pun memperhatikan pejabat-pejabat sipil yang berpengaruh,” ucapnya.
Kata Pastor Benyamin, panggung yang disiapkan untuk Paus memimpin Misa Ekaristis, cukuplah megah. Tingginya mencapai tujuh meter. Sehingga jemaat yang berada jauh di bagian belakang tetap bisa melihat Paus.
Kunjungan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus ke Indonesia
Paus Yohanes Paulus II
Paus Yohanes Paulus II ke Medan
Paroki St Yohanes Paulus II
Paus ke Medan
| DOANYA TERJAWAB! Tanpa Undangan, Bocah 9 Tahun Emilio Bisa Bertemu dan Dicium Paus Fransiskus |
|
|---|
| MISA Paus di Singapura Dihadiri 50 Ribu Umat, Keamanan Ketat, Warga dari Indonesia Dilarang Masuk |
|
|---|
| Momen Penyambutan Paus Fransiskus di Singapura: Bertemu Presiden, Perdana Menteri, serta Parlemen |
|
|---|
| Kala Merpati Hinggap di Dekat Paus Fransiskus Saat Melewati Lautan Manusia di Timor Leste |
|
|---|
| Paus Fransiskus Tiba di Timor Leste, Disambut Ribuan Orang |
|
|---|