Menstruasi Tidak Teratur dan Sering Kram Menyakitkan, Hindari Makanan Ini

Periode menstruasi pada wanita berbeda-beda. Namun ada yang merasakan nyeri akibat faktor makanan

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sejumlah wanita kerap mengalami masalah ketika datang bulan atau menstruasi.

Masalah yang sering muncul dalam menstruasi adalah PCOS.

PCOS merupakan singkatan dari Polycystic ovary syndrome.

PCOS merupakan kondisi hormonal yang mempengaruhi organ reproduksi wanita dan dapat menyebabkan periode menstruasi tidak teratur.

Baca juga: Manfaat Daun Jarak Bagi Kesehatan dan Cara Mengolahnya

Bukan cuma itu, PCOS bisa memicu jerawat parah, infertilitas, dan penambahan berat badan yang berlebih.

Dilansir dari laman Helath.com, masalah PCOS ini setidaknya mempengaruhi antara 6-12 persen wanita di Amerika Serikat.

Di saat wanita mengalami masalah PCOS, hal lain yang sering terjadi adalah dismenore atau kram.

Umumnya, kram yang terasa sangat sakit ini terjadi karena banyak faktor, seperti fibroid rahim, tumor, endometriosis, penyakit radang panggul, adenomiosis , atau polip rahim.

Bagi kalangan wanita, mereka yang sering mengalami masalah PCOS dan dismenore ini wajib tahu makanan apa saja yang mesti dihindari.

Baca juga: Efek Samping Vape Bagi Kesehatan, Pengajar FK UI Ungkap Bahayanya

Sebab, ada makanan tertentu yang dapat memicu terjadinya PCOS.

dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG - KFER, selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia dalam Arisan Parapuan mengatakan, makanan yang dapat memicu terjadinya PCOS adalah lemak jenuh tinggi, glukosa atau gulanya tinggi, dan junk food.

"Harus memperbanyak asupan protein, mikronutrien, sayuran dan buah-buahan untuk melawan radikal bebas," kata dr Rian, dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, bagi mereka yang ingin mendapatkan mikronutrien, tentu sayur, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Pada makanan tersebut terkandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Bagi Jemaah Haji yang Hendak ke Tanah Suci, Jalan Kaki Jadi Kunci

Risiko Penyakit Jantung