Bocah Tenggelam
Polisi Pastikan Bocah SD yang Tewas di Parit Galian Proyek Kereta Api Medan karena Tenggelam
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil keterangan awal yang di dapat korban ini datang ke lokasi tersebut bersama dengan teman-temannya.
"Setelah itu datanglah ada bapak-bapak membantu mencari, terus pas ke situ ternyata kesenggol lalu kami angkat ke atas," ujarnya.
Dikatakannya, saat dievakuasi para warga di sana sempat membantunya dengan cara memompa dadanya dan memberikan napas buatan.
Namun, ketika itu korban sudah tidak bergerak dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Kami berusaha pompa-pompa sudah meninggal," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa parit itu dibuat oleh pekerja proyek KA menggunakan Beko. Dulunya memang parit tersebut tidak ada.
"Kata suami saya nggak menentu kedalamnya, kurang lebih tiga meter lebih. Itu bekas korekan Beko," ucapnya.
"Dulunya nggak ada parit ini, di sini sawah. Katanya mau dibikin stasiun kereta api," sambungnya.
Amatan tribun-medan.com, tampak sejumlah warga masih berada di lokasi tenggelamnya bocah tersebut.
Setelah dievakuasi oleh warga, jasad korban pun langsung di serahkan kepada pihak keluarga yang kebetulan tidak jauh dari lokasi.
(Cr11/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Suasana-di-proyek-Kereta-Api-Jalan-Setia-Luhur-Kecamatan-Medan-Helvetia.jpg)