Bocah Tenggelam

Polisi Pastikan Bocah SD yang Tewas di Parit Galian Proyek Kereta Api Medan karena Tenggelam

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil keterangan awal yang di dapat korban ini datang ke lokasi tersebut bersama dengan teman-temannya.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Suasana di proyek Kereta Api Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, tempat bocah kelas 4 SD tewas tenggelam, Kamis (25/4/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bocah kelas 4 SD, bernama Ramdhan Fadila ditemukan tewas di dalam parit galian proyek Kereta Api di Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, pada Kamis (25/4/2024) siang.

Kapolsek Helvetia, Kompol Alexander Putra Piliang, membenarkan peristiwa tewasnya bocah warga Jalan Banteng, Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, itu.

"Iya benar, korbannya anak-anak masuk ke dalam penggalian (proyek) KAI," kata Alex kepada Tribun-medan, Kamis (25/4/2024).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil keterangan awal yang di dapat korban ini datang ke lokasi tersebut bersama dengan teman-temannya.

Suasana di proyek Kereta Api Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, tempat bocah kelas 4 SD tewas tenggelam, Kamis (25/4/2024).
Suasana di proyek Kereta Api Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, tempat bocah kelas 4 SD tewas tenggelam, Kamis (25/4/2024). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH )

Kemudian, mereka bermain di dalam parit dalam tersebut dan korban tidak bisa berenang lalu tenggelam.

"Korbannya ini masih anak-anak, nggak bisa berenang. Parit itu kan dalam," sebutnya.

Meski demikian, Alex mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan terkait tewasnya korban.

"Namanya ada yang meninggal, pasti tetap akan kita lakukan penyelidikan," ujarnya.

Sebelumnya, seorang bocah laki-laki meninggal dunia, setelah tenggelam di dalam parit dekat proyek rel kereta api Medan.

Menurut salah seorang saksi br Manalu, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, pada Kamis (25/4/2024) siang.

"Pertama aku pulang kerja mau makan siang di dapur, jadi ada yang minta tolong, anak-anak SD. Terus di bilang sama orang itu ada temannya hanyut," kata Manalu kepada Tribun-medan, Kamis (25/4/2024).

Katanya, saat itu dirinya sempat tidak percaya kepada para bocah-bocah ini. Lalu, ia pun memanggil suaminya dan memberitahu hal tersebut.

Suasana di rumah bocah yang tewas tenggelam di parit galian proyek Kereta Api Medan, Jalan Banteng, Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (25/4/2025).
Suasana di rumah bocah yang tewas tenggelam di parit galian proyek Kereta Api Medan, Jalan Banteng, Kelurahan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (25/4/2025). (HO)

Kemudian, dia dan suaminya pun langsung mendatangi parit di sekitaran proyek pembangunan jalur KA dan stasiun Helvetia serta Stasiun Sunggal yang kebetulan berada di dekat rumahnya.

"Ku panggil suamiku minta tolong, karena hujan nggak ada orang jadi suami ku langsung terjun ke situ (parit)," sebutnya.

Manalu menyampaikan, saat itu korban tidak kunjung di temukan lantaran telah tenggelam ke dasar parit.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved