Kesehatan
Awas! 10 Penyakit Mengintai Jika Kebanyakan Makan dan Minum yang Manis
Suasana Lebaran identik dengan beragam makanan dan minuman, khususnya yang manis-manis. Namun Anda perlu mewaspadainya, karena bisa timbulkan penyakit
Tingginya kadar gula dalam darah dapat mengganggu kerja leptin dalam mengirimkan sinyal tersebut ke otak.
Hal ini berakibat tidak akan berhenti makan karena otak tidak menerima sinyal kenyang walaupun sudah makan banyak.
Resistensi leptin inilah yang menyebabkan peningkatan risiko obesitas.
2. Risiko obesitas
Peningkatan berat badan terjadi ketika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar untuk beraktivitas.
Makanan dan minuman manis tidak memberikan rasa kenyang, sehingga meskipun sudah mendapatkan banyak kalori dari makanan atau minuman manis, tubuh tetap akan mengkonsumsi dalam jumlah banyak.
Akibatnya, kalori yang masuk akan melebihi kebutuhan tubuh dan menyebabkan kenaikan berat badan, sehingga akan menyebabkan obesitas.
Baca juga: Heboh Penyakit Misterius Sindrom Havana Serang Para Pejabat AS, Gejala Bisa Kehilangan Memori
Obesitas meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti Diabetes Mellitus tipe 2, penyakit jantung, osteoarthritis, sleep apnea, masalah pernapasan, dan masih banyak lagi.
Kandungan gula dalam makanan manis akan menumpuk menjadi lemak perut. Jenis lemak ini berbahaya karena bisa membuat otak selalu menerima sinyal lapar, sehingga timbunan lemak di bagian perut makin banyak (obesitas sentral).
Lemak perut yang terlalu banyak dapat menjadi faktor penyebab berbagai masalah kesehatan, seperti peradangan dan tekanan darah tinggi.
3. Diabetes Mellitus tipe 2
Mengkonsumsi makanan tinggi gula menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas, yang bertugas sebagai pengatur kadar gula darah.
Resistensi insulin menyebabkan seseorang mengalami penurunan sensitivitas terhadap kadar glukosa.
Baca juga: Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Menyerang Babe Cabita
Kondisi ini akan disertai dengan ketidakmampuan otot dan jaringan lemak untuk meningkatkan pengambilan glukosa, sehingga menyebabkan kenaikan kadar gula dalam darah.
Diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi pada ginjal, mata, dan jantung.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-makanan-dan-minuman-1.jpg)