Usai Kim Jong Un Bilang Siap Perang, Iran Berani Rudal Israel, Biden Ogah Dukung Serang Balik Iran

Hal itu disampaikam Kim saat mengunjungi Akademi Militer dan Politik di Pyongyang pada 10 April 2024.

Kolase Tribun Medan
Serangan Iran ke Israel dan Kim Jong Un 

TRIBUN-MEDAN.com - Iran tegas membuktikan tak hanya gertak sambal usai Israel menyerang konsulat mereka di Damaskus dan menewaskan beberapa perwira dan dua jenderalnya sekaligus dua pekan lalu.

Tercatat Iran telah meluncurkan lebih dari 200 drone dan rudal ke Israel sebagai serangan balasan sejak Sabtu, (13/4/2024).

Belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Iran terlibat konflik langsung dengan Israel.

Selama ini Iran hanya mengganggu Israel lewat proksi mereka, yakni Hizbullah di Lebanon, Ansarallah atau Houthi di Yaman, Hamas di Gaza, dan tentu saja Suriah.

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebut serangan itu dilakukan untuk membela kedaulatan dan kepentingan nasional Iran sekaligus sebagai hukuman terhadap musuh mereka.

Aksi balasan Iran terhadap Israel tentu saja meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan dapat memicu perang yang jauh lebih besar yang belum pernah dibayangkan di kawasan tersebut.  

Dan tentu saja Iran sudah memperhitungkan keputusan mereka secara matang. Mereka tak gentar meski Israel dibekingi AS yang memiliki kemampuan militer terkuat di dunia.

Sebab, Iran tak sendirian. Tiga hari sebelum Iran melancarkan serangan, pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya menyatakan kesiapan negaranya untuk perang.

Hal itu disampaikam Kim saat mengunjungi Akademi Militer dan Politik di Pyongyang pada 10 April 2024.

Kim sesumbar dapat menghadapi segala kemungkinan yang terjadi tanpa kegagalan.

Memang gertak yang disampaikan Kim berkait situasi yang tak menentu di Semenanjung Korea seiring meningkatnya konflik bersenjata dengan Korea Selatan.

Pihaknya akan tanpa ragu melancarkan serangan mematikan kepada musuh dengan memobilisasi segala kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki, jika AS dan Korea Selatan memilih konfrontasi militer.

Namun, tak menutup kemungkinan ada sokongan Korea Utara di balik keberanian Iran melancarkan serangan langsung ke Israel yang didukung penuh oleh AS.

Iran telah menjalin kerja sama militer rahasia yang erat dengan Korea Utara selama beberapa dekade.

Pyongyang diyakini memainkan peran utama dalam pengembangan rudal balistik Teheran yang dianggap sebagai ancaman serius oleh negara-negara di kawasan.

Pengawal Revolusi Iran Meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, menunjukkan ledakan menerangi langit di Hebron dan Tel Aviv selama serangan Iran terhadap Israel. Minggu (14/4/2024). Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang dilakukan terhadap Israel, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada tanggal 1 April di konsulatnya di Damaskus. (Twitter-X / HO)
Pengawal Revolusi Iran Meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, menunjukkan ledakan menerangi langit di Hebron dan Tel Aviv selama serangan Iran terhadap Israel. Minggu (14/4/2024). Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang dilakukan terhadap Israel, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada tanggal 1 April di konsulatnya di Damaskus. (Twitter-X / HO) (Twitter-X/Twitter-X)
Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved