Berita Viral

Amunisi Kadaluwarsa Jadi Penyebab Kebakaran di Gudang Peluru, Panglima TNI: Kena Panas Mudah Meledak

Akhirnya terkuak penyebab kebakaran di gudang amunisi daerah Paldam Jaya, Sabtu (30/3/2024) kemarin. 

Dispenad
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyetujui Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono yang segera memasuki masa pensiunnya. Persetujuan terhadap Agus ini diambil dalam Rapat Paripurna DPR Ke-9 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024 yang digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023). (Dispenad) 

TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya terkuak penyebab kebakaran di gudang amunisi daerah Paldam Jaya, Sabtu (30/3/2024) kemarin. 

Kebakaran ini timbul setelah ledakan kuat yang terjadi. 

Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan penyebab ledakan karena adanya gesekan amunisi kadaluarsa. 

"Ya masih dicari penyebabnya. Tapi untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan (amunisi expired) karena labil tersebut ya," ucap Jenderal Agus saat meninjau lokasi di Desa Ciangsana, Kabupaten Bekasi, Minggu (31/3/2024).

Agus mengungkapkan bahwa amunisi yang sudah kedaluwarsa memang relatif lebih labil.

Karena itu, gesekan maupun terpapar panas bisa menjadi pemicu amunisi tersebut meledak.

"Memang kalau sudah expired itu relatif labil. Dia kena gesekan, kena panas pun mudah meledak," ucapnya.

Lebih lanjut, Agus menuturkan bahwa pihaknya memang sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) tersendiri untuk menyimpan amunisi kedaluwarsa tersebut.

"Kami punya SOP penggunannya itu di bawah tanah. Karena labil tersebut sewaktu-waktu bisa meledak. Itu SOP kita penyimpanannya di bawah tanah dan ada tanggul jauh dari pemukiman warga," katanya.

Kebakaran menghanguskan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024).
Kebakaran menghanguskan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024). (HO)

Ia menambahkan amunisi kedaluwarsa itu tidak akan disimpan selamanya di gudang TNI.

Nantinya, amunisi itu seharusnya dilakukan proses disposal usai dilakukan  proses verifikasi.

Namun sayang, amunisi kedaluwarsa itu terlebih dahulu meledak sebelum dilakukan disposal.

Menurutnya, hal ini akan menjadi evaluasi agar waktu disposal bisa dipercepat sehingga kejadian tidak terulang.

"Kami akan secepatnya apabila itu sudah terkumpul akan secepatnya diperiksa dan didisposal. Karena kita sedang menunggu tahap tahap tadi itu. Tetapi sebelum waktu disposal sudah meledak. Karena tadi itu sensitif itu amunisi tersebut," pungkasnya.

Pernyataan PangdamJaya Mayjen TNI  Mohamad Hasan

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved