TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Nur Alam, mantan Gubernur Sulawesi Utara itu kini baru saja bebas dari penjara.

Nur Alam bebas dari penjara usai menjalani hukuman selama enam tahun dan enam bulan atas kasus dugaan korupsi penerbitan izin tambang nikel.

Selepas bebas dari penjara, Nur Alam pulang kampung ke Kota Kendari.

Sampai di Kota Kendari, Nur Alam disambut ratusan masyarakat.

Baca juga: Sosok Mayjen Purn Fransen Goncang Siahaan, Jenderal Asal Sumut Kini Dukung Prabowo Subianto

Ia disambut bak pahlawan oleh warga di pelataran Masjid Al Alam yang terletak di Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari.

Dalam penyambutan itu, warga pun melakukan prosesi adat suku Muna.

Saat tiba di rumah dinasnya, Nur Alam meminta maaf kepada masyarakat.

"Maafkan kesalahan-kesalahan saya selama menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara. Saya sudah jalani hukumannya," kata Nur Alam, dikutip dari Tribun Sultra, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Sosok Luker Feller, Ngaku Kantongi Gaji Rp50 Juta Per Bulan di Usia 19 Tahun, Manajer di Amerika

Mendengar permintaan maaf itu, orang-orang yang datang ke rumah Nur Alam kemudian bertepuk tangan.

Lantas, seperti apa sosok Nur Alam ini? Simak ulasannya.

Sosok Nur Alam

Nur Alam merupakan kelahiran Konda pada 9 Juli 1967.

Menurut informasi di laman resmi Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa (23/8/2016) silam, Nur Alam tercatat sebagai peraih penghargaan Bintang Maha Putra Utama.

Bintang Maha Putra Utama merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada putra-putri terbaik negeri ini, yang telah berjasa sangat luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi keutuhan, kelangsungan dan kejayaan bangsa dan negara, serta dalam pembangunan.

Baca juga: Sosok Ustaz Abu Bakar Baasyir yang Beberapa Kali Ditahan Pemerintah Atas Tuduhan Terorisme

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Selasa (13/8/2014) lalu.

Bagi masyarakat Sulawesi Utara, penghargaan Bintang Maha Putra Utama yang diraih Nur Alam itu merupakan sebuah kebanggaan.