Jelang Akhir Tahun, Penjualan Motor Listrik di Medan Masih Minim

"Semoga bisa dipercepat lah jangan sampai dua bulan, kalau bisa di deposit terlebih dahulu," sebutnya.

Minimnya peminat motor listrik subsidi tidak hanya terjadi di Kota Medan saja tetapi juga terjadi secara nasional.

Hal tersebut dapat lihat dari data di situs resmi Sisapira yang dikutip pada Kamis (28/12/2023) yakni terdapat 8.283 unit yang masih dalam proses pendaftaran dan terdapat sebanyak 11.532 yang telah tersalurkan di sejumlah daerah di Indonesia pada tahun 2023.

Jumlah tersebut masih jauh dari target yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia yakni sebanyak 200 ribu unit untuk tahun 2023.

Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo menuturkan, kurangnya informasi dan edukasi mengenai motor listrik menjadi salah satu faktor minimnya pemintaan kendaraan tersebut.

"Masyarakat masih belum mengetahui bagaimana keuntungan dari pemakaian sepeda motor listrik. Masyarakat masih bingung, bagaimana nanti dengan pengisian energinya, berapa biayanya, apakah nanti membuat mereka harus membayar tagihan listrik yang lebih mahal dan lainnya," ujarnya.

Kemudian dari segi penampilan, dikatakan Wahyu, motor listrik masih kurang menarik dibandingkan dengan model sepeda motor yang sedang tren saat ini

"Kemudian, branding sepeda motor. Rata-rata sepeda motor listrik adalah buatan China, masyarakat masih lebih percaya dengan merek sepeda motor yang telah terkenal saat ini. Mereka masih ragu terkait ketahanan sepeda motor listrik," tuturnya.

"Terakhir, masyarakat masih belum mendapatkan informasi jelas terkait biaya perawatan. Apalagi terkait dengan batere sepeda motor listrik yang merupakan komponen termahal dari sepeda motor," pungkasnya.

(cr10/tribun-medan.com)