Sumut Hebat

Prevelensi Stunting di Sumut Terus Menurun, Pj Gubernur Optimistis Target 2024 Tercapai

Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin mengatakan optimistis target prevalensi stunting di Sumut akan sesuai target.

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin mengatakan optimistis target prevalensi stunting di Sumut akan sesuai target. Pasalnya, prevalensi stunting di Sumut terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. 

Seperti rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati/walikota tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, dan review kinerja tahunan.

“Untuk memastikan bahwa semua program Pemprov berjalan, kami tingkatkan fungsi monitoring. Dan evaluasi, memastikan pemberian layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas, dan percepatan pembelajaran," ujar Hassanudin.

Stunting akan menghambat terwujudnya Indonesia emas. Oleh sebab itu, untuk menyiapkan generasi penerus, maka stunting mesti tuntas.

“Pengentasan stunting ini merupakan upaya kita untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa kita ke depan,” ujar Hassanudin.

Tidak hanya itu, Pemprov Sumut pun kini tengah berupaya merevitalisasi posyandu, sebagai tempat pencegahan dan penanganan stunting di desa.

Lebih lanjut ia bilang upaya revitalisasi yang dilakukan Pemprov Sumut di antaranya perubahan organisasi pembina, penyediaan dukungan operasional.

Kemudian mendorong regulasi di daerah, peningkatan kapasitas kader dan penggalangan mitra untuk pengembangan posyandu.

Baca juga: Pj Gubernur Sumut Hassanudin Tinjau Korban Banjir Bandang di Simangulampe, 55 Rumah Rusak Berat

 

Posyandu Beri Layanan Kesehatan

Sedangkan, Pj Ketua TP PKK Sumut, Dessy Hassanudin mengatakan, posyandu tidak hanya berperan sebagai objek pembangunan. Tetapi, harus menjadi subjek atau mitra pembangunan pemerintah.

“Dalam mencapai tujuan tersebut, melalui pembinaan dan sinergitas Posyandu, maka perlu melakukan optimalisasi peran Posyandu. Posyandu merupakan wadah dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup dan layanan sosial dasar lainnya,” kata Dessy, yang juga Pembina Posyandu Sumut.

Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut Munawar Ibrahim menyatakan, apabila 18 persen tercapai pada 2023 maka target 2024 semakin mudah dicapai.

Dan, upaya menurunan stunting di Sumut sudah on the track.

“Jika ini tercapai, ini akan memudahkan kita mencapai maka target kita 14 persen di tahun 2024,” katanya.

Upaya penurunan stunting juga menjadi prioritas nasional, bahkan Peraturan Presiden (Perpres) pun dikeluarkan untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan, khususnya di Sumut.

Upaya penurunan stunting yang sudah on the track, juga perlu terus dikawal dan dimaksimalkan, sehingga target 14 persen pada tahun 2024 dapat dicapai.

(*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved