Penganiayaan

Propam Polda Sumut Selidiki Penyiksaan Pak Ogah yang Diduga Dilakukan Polisi

Propam Polda Sumut lakukan penyelidikan Seorang Pengatur Lalulintas atau Pak Ogah yang diduga menjadi korban penyiksaan Polisi.

|
TRIBUN MEDAN
Ahmad Firdaus (37), pengatur lalu lintas ilegal atau 'Pak Ogah' di Jalan Sisingamangaraja mengaku digebuki Polisi usai ditangkap di Jalan Sisingamangaraja Medan, diantara hotel Grand Antares dan Universitas Budi Dharma, Sabtu (21/10/2023) sekira pukul 18:00 WIB. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Propam Polda Sumut lakukan penyelidikan Seorang Pengatur Lalulintas atau Pak Ogah yang diduga menjadi korban penyiksaan Polisi di Jalan Sisimangaraja, Kota Medan.

"Dalam Penyelidikan Propam," Ucap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi,singkat Minggu (22/10/2023).

Sebelumnya diberitakan, Ahmad Firdaus (37) warga Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota ngaku diduga menjadi korban penyiksaan Polisi.

Pengakuan Ahmad, dia ditangkap polisi saat sedang mengatur lalu lintas di putaran jalan di Jalan Sisingamangaraja atau tepatnya diantara hotel Grand Antares dan Universitas Budi Dharma, Sabtu (21/10/2023) sekira pukul 18:00 WIB.

Sebelum tertangkap, dia dan kawannya yang lolos sempat dikejar-kejar Polisi sampai akhirnya berhasil dibekuk.

Seusai ditangkap, dia ngaku dimasukkan ke dalam truk diduga milik Dit Samapta Polda Sumut lalu disiksa sekitar 15 personel Polisi.

Di dalam truk dia mengatakan dipukuli, ditendang dan ditampar hingga kesakitan dan luka-luka.

"Begitu truk jalan saya disiksa sepanjang jalan.Ditunjang, dipukul, ditampar. Saya gak tau di daerah mana, mungkin di daerah Trakindo turun saya tetap ditunjang mereka,"kata Ahmad Firdaus saat diwawancarai, Sabtu (21/10/2023).

Lanjut Firdaus, setibanya di Jalan Sisingamangaraja atau di depan PT Trakindo Utama, jalan lintas Medan-Tebing tinggi barulah dia diturunkan.

Meski sudah diturunkan, dia ngaku tetap ditendang sampai akhirnya terkapar di aspal.

Begitu turun dari truk, dan tergeletak dia ditolong oleh warga. Lalu ia ditumpangi becak motor dan diantar ke Jalan Pintu Air Gang Langgar, Kecamatan Medan Kota.

"Terkapar saya di jalan dan saya minta tolong ke masyarakat, dibayari ongkos becak dan diantar pulang. Kira-kira ada 15 orang yang memukuli,"ucapnya.

Dari kata-kata yang didengar Ahmad Firdaus, sejumlah personel Polisi itu diduga menudingnya merusak putaran jalan yang sudah ditutup.

Sementara dia sendiri mengaku tidak ada merusak.

Saat diwawancarai di depan RS Estomihi Medan, Jalan Sisingamangaraja, pria bertubuh kurus ini tergeletak diatas becak bermotor.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved