Viral Curhatan Pilu Anak Ditelantarkan Sang Ayah Sejak 6 Tahun, Tiba-tiba Muncul Cuma Mau Jual Rumah

TRIBUN-MEDAN.COM – Viral curhatan pilu seorang anak yang ditelantarkan ayahnya sejak enam tahun lalu dan tiba-tiba muncul kembali.

Namun, sang anak tak menyangka bahwa ayahnya muncul setelah bertahun-tahun meninggalkannya justru hanya untuk menjual rumah yang ditinggalinya.

Curhatan pilu seorang anak yang menyuarakan kekecewaannya terhadap ayahnya yang tidak mengetahui arti tanggung jawab inipun viral di media sosial.

Hal itu diungkapkannya melalui laman media sosial X atau dulu Twitter.

Rupanya ayahnya sudah menghilang sejak 6 tahun lalu.

“Ayahku sudah hampir enam tahun tidak kembali ke rumah. Kudengar dia telah menikah dengan orang lain, Aku tidak menyangka dengan kelakuan orang tua itu,”

“Karena sejak dia pergi, aku yang bertanggung jawab mengurus keluarga karena ibu tidak bekerja dan adik-adik masih bersekolah".

“Saya sudah bertahun-tahun meminta ibu saya untuk fasakh, akhirnya suatu saat dia melakukannya. Fasakh ini artinya jika ayahnya tidak ada, pengadilan dapat memutuskan perceraian".

"Masalahnya, saat ayahku tahu kalau dia dan ibuku sudah bercerai, dia terus pulang ke rumah. Aku tergelitik, aku juga tahu kalau paman ini akan pulang. Tapi ada alasannya kenapa dia kembali," ujarnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Geram Buntut Kades Sangrawayang Ancam Pandawara Group: Kok Ada Kegilaan Seperti Ini

Baca juga: Gegara Rebutan Tanah Warisan, Pria di Aceh Bakar Rumah Orang Tua, Pelaku Diduga Alami Kelainan Jiwa

Menurut pemuda tersebut, ayahnya pulang ke rumah hanya karena memikirkan harta benda yang ditinggalkannya.

“Dia kembali karena dia takut ibuku akan mendapatkan hak atas rumah yang kami tempati sekarang. Dia ingin mencoba bernegosiasi secara damai untuk menjual rumah itu kepadaku".

Padahal rumah itu ditempati istri dan anak kandungnya. Sejak ayahnya menghilang, pemuda tersebut yang membayar rumah itu.

“Jadi, aku setuju untuk membeli rumah itu darinya,".

Tapi siapa sangka, jika ayahnya ternyata ingin menjual rumah itu dengan harga mahal dan meminta anaknya untuk mengambil pinjaman pribadi yang tidak masuk akal.

Karena sikap ayah kandung yang tidak berperasaan, keduanya bertengkar hebat.