Mahasiswa USU Tewas

Ibu Angkat Meninggal, Ayah Kawin Lagi, Diduga Penyebab Mahasiswi USU Mahira Dinabila Akhiri Hidup

Mahira Dinabila diduga merasa tidak lagi mendapat kasih sayang maupun dukungan dari ibu angkatnya yang selama ini dicintai dan menyayanginya.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Ahli Psikologi dari Inauli Consulting, Irna Minauli (Hijab Hijau )saat menjelaskan hasil psikologi forensik penyebab mahasiswi USU Mahira Dinabila tewas. Dari analisisnya, penyebab kematian lantaran kurang mendapat dukungan sosial pasca ibu angkatnya meninggal dunia. 

Namun dia juga seorang wanita yang menutup diri dari lingkungan sekitar sehingga merasa tidak mendapatkan dukungan sosial dari orang terdekat.

"ada satu kondisi yang menekan, membuat dia merasa harus menghadapinya sendirian, tidak punya sosial support untuk mendukung dia."

Diketahui, kematian mahasiswi USU Mahira Dinabila (19) sempat membuat heboh.

Wanita yang biasa dipanggil Ira itu ditemukan tewas mengenaskan di kediaman ayah angkatnya di Kompleks Riviera, Kecamatan Medan Amplas, pada 4 Mei lalu.

Kepala hingga tubuhnya nampak menghitam seperti terbakar.

Kemudian, di lokasi juga ditemukan sepucuk surat wasiat bertulis tangan.

Polisi menyimpulkan mahasiswi USU Mahira Dinabila tewas akibat bunuh diri menggunakan racun potas atau sianida.

Racun itu dibelinya melalui aplikasi online ke di toko yang ada di Bogor, Jawa Barat.

Kesimpulan dikemukakan setelah penyidik melakukan rangkaian penyidikan selama tiga bulan sejak bulan Mei lalu sampai September 2023.

"Dari hasil penyelidikan dan kami juga sudah melaksanakan gelar perkara pada tanggal 14 September dengan kesimpulan hasil gelar perkara dan kesimpulan ini juga diambil dari seluruh rangkaian hasil penyelidikan. Kesimpulan adalah adik kita almarhumah Mahira Dinabila meninggal karena bunuh diri,"kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, Selasa (19/9/2023).

Fathir mengemukakan, ada 33 orang saksi diperiksa, 5 diantaranya ahli toksikologi, ahli psikologi hingga ahli bahasa.

Dari penyelidikan, racun dipesan pada 24 Maret 2023 dan dibayar melalui rekening virtual account bank swasta atas nama Mahira Dinabila.

Kemudian racun tiba ke alamat Kompleks Riviera pada tanggal 28 Maret dan dititipkan di pos sekuriti. Setelah itu racun diambil langsung oleh Mahira.

Kata Polisi, racun dibeli dengan harga Rp 54 ribu oleh Mahira.

"Kami juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang dapat kami faktakan bahwa korban langsung yang mengambil paket tersebut."

(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved