Aksi Amoral
Kepala Sekolah Minta Siswa Sodomi Dirinya, Dua Ustaz Pesantren Cabuli 24 Santri
Dua kasus pelecehan seksual kini jadi perhatian publik, dimana para pelaku merupakan tenaga pengajar di sekolah dan pesantren
Bahkan, Martin Hadi Susanto tak jarang membiayai kebutuhan para siswa yang telah menyodominya itu.
"Siswa yang dicabuli ada lima orang, dan tidak ada yang dipaksa," kata guru PNS yang lulus tahun 2019 ini.
Baca juga: Ini Wajah Dosen IAKN Tarutung yang Dilapor Sodomi Mahasiswanya Modus Ajak Tidur Bareng
Selain minta disodomi, Martin juga sering minta diurut alat vitalnya.
Dari pengakuan pelaku, cuma dua orang saja yang pernah melakukan hubungan badan.
Sisanya, cuma melakukan oral dan mengurut kemaluannya saja.
Supaya modus tersebut lancar ia berpura-pura akan membantu siswa supaya bisa diterima masuk mendaftar sebagai anggota TNI, Polisi dan sebagainya.
Sehingga korban yang merupakan siswanya diminta mengirim foto telanjang, dimana setelah dikirim dikatakan kemaluannya terlalu kecil dan harus diurut jika mau diterima melamar.
Baca juga: AKHIRNYA Polisi Tangkap Dosen IAKN Tarutung yang Sodomi Mahasiswanya, Korban Telah Divisum
Pernah jadi korban sodomi tetangga
Tersangka MHS mengaku ia melakukan hal tersebut karena ketika di waktu sekolah SD hingga SMP pernah menjadi korban sodomi tetangganya sebanyak dua orang.
Semenjak kejadian itulah membekas dan trauma, namun ia melakukan hal tersebut baru di tahun 2020-2022.
Dirinya mengaku sangat menyesal dan keluarga juga sudah tahu bahkan rencananya menikah di tahun ini kemungkinan besar gagal.
"Rencana Desember tahun ini akan menikah, bahkan saya sudah ngomong sama teman-teman, namun dengan kejadian ini kemungkinan gagal," sesalnya yang telah mengenyam pendidikan S2 ini.
Baca juga: Tak Mampu Ungkap Kasus Sodomi, Pejabat Polrestabes Medan Malah Ngaku Pusing
Dirinya sendiri mengaku tidak menyangka akan ditangkap karena hubungan dengan korban yang merupakan siswanya selama ini baik-baik saja.
Bahkan sebelumnya pernah bertemu dan sempat ngobrol dan mengatakan, bahwa saya sudah tobat dan akan menikah, makanya dirinya tidak menyangka akan ditangkap.
Kasat Reskrim Polres Muara Enim, AKP Tony Saputra mengatakan, tersangka diamankan pada 20 Juni 2023 ketika sedang berada di SD Kabupaten Banyuasin.
Kasus ini terungkap setelah salah seorang korban melapor dan langsung ditindaklanjuti dengan melakukan pengembangan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sodomi-dan-ustaz-pesantren.jpg)