Bedah Buku
Bedah Buku The Circling Song Karya Nawal El Shadawi, Ajak Perempuan Tingkatkan Minat Baca
Komunitas Perempuan Hari Ini (PHI) bersama Pustaka Obor Indonesia menggelar bedah buku karya Nawal El Shadawi berjudul The Circling Song.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Komunitas Perempuan Hari Ini (PHI) bersama Pustaka Obor Indonesia menggelar bedah buku karya Nawal El Shadawi berjudul The Circling Song, Sabtu (18/2/2023) sore.
Kegiatan ini dibuat sebagai wadah bagi para perempuan, untuk membahas isi dari karya El Shadawi tersebut yang berisi tentang isu sosial, fenomena penindasan perempuan dan lain sebagainya.
Nawal El Shadawi adalah salah satu tokoh Feminis yang berasal dari Mesir.
Dihadiri 30 peserta, diskusi buku kali ini dipandu oleh dua narasumber yakni Seiska Handayani seorang penulis buku kumpulan puisi Lepas Muasal, serta Rizky Aathifah Ramadani, pegiat teater dan anggota Perempuan Hari Ini.
Kedua narasumber bersepakat bahwa buku ini menjadi sangat berbeda karena alur ceritanya yang berputar-putar dari satu tokoh ke tokoh selanjutnya.
Kemudian, Rizky menambahkan bahwa penggambaran buku ini juga menjadi satir akan minimnya pemahaman tentang seksualitas sejak dini, digambarkan dengan tokoh Hamidah yang perutnya membesar,
lalu dikucilkan di keluarganya.
"Padahal tafsirnya menjadi runyam ketika ternyata ada kata kanker di
dalam buku, yang artinya perempuan sering dipersalahkan karena tubuhnya atau kondisi biologis yang
dialaminya," ujar Rizky.
Sedangkan Seiska menambahkan bagian lainnya yang menarik adalah soal cara Nawal yang unik dalam menggambarkan kemarahan dan emosi, dimana ia dalam buku-bukunya banyak menceritakan sebuah trauma yang mendalam bagi pembacanya.
"Buku-bukunya sering bercerita tentang isu sosial, fenomena penindasan perempuan dan lain sebagainya," tambah Seiska.
Di dalam diskusi, ada banyak peserta yang menyampaikan refleksinya atas isi buku dan fenomena sosial yang ada. Bahkan ada beberapa peserta yang mempertanyakan ketabuan di dalam buku tersebut serta kritik sosial yang disampaikan Nawal dalam karyanya tersebut.
Diskusi ini menunjukkan keberagaman perspektif serta antusiasme kritis dari peserta yang hadir. Di akhir, penyelenggara juga membagikan 3 buku untuk reflektor terbaik.
Riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University, Indonesia disebutkan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61).
Artinya, data tersebut menunjukkan bahwa ada krisis literasi di kalangan generasi Indonesia.
Komunitas Perempuan Hari Ini memandang persoalan ini secara spesifik berlaku bagi perempuan dan kelompok minoritas gender, terlebih yang sedari kecil hidup di angka kemiskinan, terlebih di area perkampungan yang minim akan sumber informasi.
(cr26/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kegiatan-bedah-buku-karya-Nawal-El-Shadawi_Circing-Song_.jpg)