Bedah Buku

Pantun Dalam Budaya Melayu

Buku karangan Tengku Silvana Sinar berjudul "Kearifan Lokal Berpantun Dalam Perkawinan Adat Melayu Batubara", Ikhwanuddin Nasution

Laporan Wartawan Tribun Medan / Irfan Azmi Silalahi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Buku karangan Tengku Silvana Sinar berjudul "Kearifan Lokal Berpantun Dalam Perkawinan Adat Melayu Batubara", Ikhwanuddin Nasution yang bertindak sebagai pembicara mengungkapkan buku berjudul sangat banyak membicarakan latar belakang hadirnya pantun, serta tujuan dan urgensi terciptanya adat berpantun tersebut.

"Dalam menulis buku ini, Silvana tampak melakukan penelitian dan wawancara langsung kepada masyarakat di seputaran wilayan Desa Lalang dan Desa Pematang Cengkering, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara," ungkapnya dalam bedah buku di ruang rapat Fak. Ilmu Budaya USU, Senin (16/7).

Lanjutnya, pada buku ini mendeskripsikan pantun pada perkawinan di wilayah Batubara. Pada setiap rangkaian yang begitu banyak, pantun dipergunakan mulai dari pembuka sampai penutup rangkaian acara perkawinan.

"Misalkan patun yang disampaikan pada saat merintis dan merisik yang dimulai dari pihak laki-laki kemudian dibalas oleh pihak perempuan dalam pernikahan di sana," ungkapnya.

(Irf/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved