Tawuran Pelajar
TEWAS DIBACOKI, Pemakaman Siswa SMK Negeri 9 Medan Penuh Haru, Pelaku Utama Langsung Ditangkap
Eko Farid Azam, pelajar SMK Negeri 9 Medan tewas dibacoki saat tawuran terjadi di Jalan Kapten Sumarsono, Medan
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Eko Farid Azam, pelajar SMK Negeri 9 Medan tewas dibacoki saat tawuran di SPBU Jalan Kapten Sumarsono, Medan, Jumat (25/11/2022).
Saat tawuran terjadi, Eko Farid Azam dikejar-kejar oleh pelajar dari sekolah lain, hingga ia dihabisi di dalam mini market yang tak jauh dari SPBPU.
Pascakejadian, jenazah pelajar SMK Negeri 9 Medan ini kemudian dimakamkan pada Sabtu (26/11/2022) oleh pihak keluarga.
Baca juga: Satu Pelajar Terlibat Tawuran di Medan Jadi Tersangka, 25 Lainnya Dipulangkan ke Orangtua
Baca juga: PELAJAR Tewas Korban Tawuran Sempat Pamit ke Teman Sekelas: Aku Mau Pergi, Kalian Baik-baik
Pemakaman penuh haru
Lantunan ayat suci Al-Quran dan doa terus berkumandang di rumah duka Eko Farid Azam (16), siswa SMK Negeri 9 Medan, yang tewas dibantai pelajar dari sekolah lain di sebuah rumah di Jalan Pasar V, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (26/11/2022) siang sekira pukul 12:00 WIB.
Selangkah demi selangkah, jenazah korban tawuran ini diangkat menggunakan kereta mayat dibalut kain berwarna hijau.
Setiap langkah pemandu mayit diiringi isak tangis ibu korban, Reni.
Reni nampak lemas tak kuasa melihat jenazah anak semata wayangnya diangkat ke mobil ambulans menuju liang lahat.
Wanita yang mengenakan mukena berwarna putih ini merupakan tunawicara.
Melihat raut wajahnya, ia seolah ingin menjerit sejadi-jadinya melihat jenazah almarhum Eko Farid.
Baca juga: Pelajar Tewas Korban Tawuran di Medan Sempat Pamit ke Teman Sekelas: Aku Mau Pergi,Kalian Baik-baik
Baca juga: Sebelum Tewas Dibacok, Korban Tawuran Sempat Minta Maaf ke Wali Kelasnya di Momen Hari Guru
Namun, teriakan itu tak mampu ia lampiaskan.
Ia hanya bisa memeluk tetangganya yang berusaha menenangkan nya.
Reni merupakan orang tua tunggal.
Sejak ditinggal suaminya, ia merawat anaknya seorang diri bekerja serabutan.
Kadang ia bekerja sebagai juru cuci pakaian rumah ke rumah.
Melihat anaknya tewas mengenaskan dibantai, sejak jenazah tiba pada Sabtu dinihari, ia tak henti-hentinya menangis.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Pelajar saat Tawuran di Hari Guru, Korban Dibacok saat Terjatuh dan Sempat Lari
Baca juga: Pelajar Tewas Bersimbah Darah di SPBU Helvetia, Korban Terlibat Tawuran di Hari Guru
Di rumah duka, rekan-rekan korban yang datang juga tampak bersedih.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/korban-tewas-tawuran-SMK-Negeri-9-Medan.jpg)