Tawuran Pelajar

TEWAS DIBACOKI, Pemakaman Siswa SMK Negeri 9 Medan Penuh Haru, Pelaku Utama Langsung Ditangkap

Eko Farid Azam, pelajar SMK Negeri 9 Medan tewas dibacoki saat tawuran terjadi di Jalan Kapten Sumarsono, Medan

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Jenazah Eko Farid Azam (16), pelajar SMK Negeri 9 Medan yang tewas dalam aksi tawuran saat akan dimakamkan pihak keluarga 

Mereka menangis sejadi-jadinya melihat jenazah teman satu sekolahnya yang dikenal baik dibawa menggunakan keranda mayat.

Rohaya Naibaho, wali kelas korban di SMK Negeri 9 Medan merasa salah satu orang yang terpukul atas kepergian Eko Farid Azam.

Jumat 25 November sore sekitar pukul 16:00 WIB handphonenya berdering. Pesan masuk melalui grup WhatsApp terus menerus mengabarkan Eko Farid tewas mengenaskan dibantai bersimbah darah di sebuah SPBU di Jalan Kapten Sumarsono Medan.

Kaget bukan kepalang, ia langsung lemas mendapat kabar murid yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri meninggal.

Saat ditemui di rumah duka, Rohaya nampak menangis sejak tiba hingga keluar dari rumah duka.

Matanya merah berlinang air mata sambil disapu menggunakan tisu.

Sambil menangis tersedu-sedu Rohaya menjelaskan dirinya sempat bertemu dengan korban saat perayaan hari guru di SMKN 9 Medan atau beberapa jam sebelum Eko tewas.

Saat pertemuan itu almarhum Eko Farid sempat meminta maaf dan mengalaminya karena tak bisa memberi kado ke Wali Kelasnya di momen hari guru Nasional.

Seketika Rohaya langsung memeluk remaja malang yang ditinggal ayahnya sejak kecil ini.

"Baru semalam dia salam saya, dia minta maaf tidak memberikan kado di hari guru. Jadi saya peluk, bilang 'kebaikanmu saja sudah merupakan suatu kado luar biasa bagi ibu'," kata Rohaya Naibaho, di rumah duka Jalan Pasar V, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (26/11/2022).

Sebelum pertemuan terakhir antara Rohaya dengan Eko Farid Azam, korban sempat mendesak Rohaya masuk kelas.

Padahal, kata dia, kala itu dirinya sedang cuti dan berada di luar kota.

Korban mengancam tak masuk kelas dan ikut upacara hari guru jika Rohaya tak datang.

Mengetahui harapan murid kesayangannya itu, Rohaya pun menuruti dan ikut merayakan hari momen yang menjadi pertemuan terakhirnya dengan korban.

Pamit ke teman kelas tunjukkan sikap tak biasa

Eko Farid Azam (16) pelajar SMK Negeri 9 Medan yang tewas dibantai pelajar lain di SPBU Jalan Kapten Sumarsono Medan disebut sempat menunjukkan tanda-tanda tak biasa ke guru hingga ke teman sekelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved