Berita Sumut
Memiliki Oktan 110 Ron, Bensin Sawit Bisa Jadi Bahan Bakar Supercar Lamborghini
Dalam kegiatan Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2022 turut dipamerkan bensin sawit atau Bensa memiliki oktan sebesar 110 Ron.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2022.
Dalam kegiatan Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) 2022 turut dipamerkan sejumlah hasil riset penelitian dan pengembangan sawit pada Kamis (20/10/2022).
Seperti halnya bensin sawit (Bensa) dan minyak makan nutrisi tinggi yang diformulasikan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Kemurgi Indonesia.
Baca juga: ITB Kembangkan Bensa (Bensin Sawit) Bahan Bakar Kendaraan, Sukses Uji Coba ke Mobil dan Motor
Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Subagjo mengatakan bahwa Bensa tersebut adalah bensin yang sama seperti bensin pada umumnya.
Namun yang menjadi pembeda adalah Bensa memiliki oktan sebesar 110 Ron yang dapat digunakan bukan hanya kendaraan roda dua tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan bakar mobil sport seperti Lamborghini.
"Yang kami produksi oktan numbernya sangat tinggi di atas 110, untuk motor biasa tidak harus menggunakan oktan yang tinggi, maka produknya bisa dicampur dengan nafta yang dihasilkan dari minyak fosil. Nafta punya bilangan oktan 70-80. Sehingga apabila dicampur dengan perbandingan tertentu kita bisa dapat Bensa dengan RON 93," tuturnya.
Dia menjelaskan, unit demo ini mengkonversi minyak sawit industrial vegetable oil, (IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB), Program studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi (TBE).
Tim riset ITB dan PT Kemugri Indonesia Feriyan sudah membuktikan penggunaan Bensa dengan melakukan perjalanan dari Bogor hingga Kota Medan dengan jarak tempuh 2.000 kilometer.
Dalam perjalanan tersebut dia mengungkap bahwa dirinya menggunakan Bensa sebanyak 80 persen dan dicampur dengan bensin jenis lain sebanyak 20 persen.
Baca juga: Pendapatan Daerah dari Perkebunan Sawit Nihil, Gubernur Sebut karena Permasalahan Data
"Percampuran itu tergantung jarak tempuhnya, karena Bensa sendiri memiliki oktan yang sangat tinggi," ucapnya
Dengan adanya pembiayaan serta pameran di acara Perisai ini, Pihak ITB dan PT Kemugri akan memperkenalkan olahan sawit yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Selama ini masyarakat mengenal sawit dengan keburukannya seperti minyak dengan kolesterol tinggi, penanamannya dengan melakukan penebangan pohon, nah kali ini kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa sawit jika diolah dengan teknologi yang benar akan menghasilkan yang bermanfaat bukan merusak," pungkasnya.
(cr10/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bensin-Sawit-Oktan-110.jpg)