Jadi Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto Bicara Soal Eks HGU PTPN II dan Sarirejo

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto langsung turun ke Sumatera Utara tak berapa lama diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (12/7/2022).

Tujuan kedatangan Menteri ATRB/BPN Hadi Tjahjanto ke Sumut untuk menyelesaikan konflik agraria yang sudah berlarut-larut. Terutama persoalan eks HGU PTPN II.

'Atas arahan Pak Presiden nanti akan dibentuk tim penyelesaiannya," kata Hadi Tjahjanto.

Lantas bagaimana kabar terbaru eks HGU PTPN II sejauh ini?

Juru Bicara Kementerian ATR/BPN Hari Prihantono mengatakan, pihaknya sedang mengevaluasi skema pembayaran ganti rugi eks HGU PTPN II.

Skema pembayaran itu, katanya, melalui surat perintah pembayaran atau SPP yang diterbitkan PTPN II kepada masyarat yang masuk dalam daftar nominatif penghapusbukuan.

Hari Prihantono menuturkan, skema pembayaran ganti rugi kepada PTPN II akan dievaluasi dan diganti menjadi sistim Kerja Sama Operasional atau KSO.

Namun sistim KSO tersebut, ujar Prihantono masih merupakan skema besar penyelesaian sengketa agraria di atas 5.876 hektare lahan eks HGU PTPN II.

"KSO itu merupakan skema besar yang ditawarkan Kementerian ATR/BPN menyelesaikan sengketa agraria lahan eks HGU PTPN II.

Kementerian sudah menyampaikan skema KSO tersebut dan sedang menunggu data dari PTPN II dilahan mana saja yang bisa di KSO kan nantinya. Menteri ATR/BPN telah bertemu Direktur PTPN II membahas hal tersebut." ujar Hari Prihantono.

Kabar terbaru soal konflik lahan Sarirejo

Selain eks HGU PTPN II, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto juga datang ke Sumut untuk menyelesaikan persoalan konflik lahan Sarirejo.

"Saya memang ke sini itu dalam rangka melihat wilayah-wilayah yang sedang berkasus seperti di Polonia, karena saya tidak hanya melihat di atas meja saja," kata Hadi usai mengunjungi  Kantor Pertanahan Kota Medan.

Hadi Tjahjanto mengatakan, dirinya ingin mendapatkan informasi yang jelas terkait permasalahan tersebut sehingga dapat berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penyelesaiannya.

"Saya coba lihat di lapangan dan saya mendapatkan informasi yang jelas sehingga nanti akan segera kita koordinasi kan dengan instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut," ucapnya.

Ia pun mengaku, bahwa ada perbedaan antara kondisi di kantor dengan di lapangan.