Ramadhan 1443 Hijriyah

CERITA Anak-anak Pengungsi Rohingya yang Suka Buka Puasa dengan Nasi Putih dan Gorengan

Meski lahir di Indonesia, masih banyak anak-anak pengungsi Rohingya yang belum mahir menggunakan Bahasa Indonesia.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN / ANISA
Sazzad dan Habibah saat menunjukkan arti dari nama mereka masing-masing. 

Meski belum pernah ke Myanmar, Sazzad mengaku ingin ke negaranya untuk berjumpa dengan saudara-saudaranya.

"Mama selalu cerita kalau kami bukan asli orang sini, masih ada kakek nenek di Myanmar dan bentar lagi mama bilang saya akan jumpa dengan keluarga di sana," jelasnya.

Terpisah hal serupa juga di katakan oleh Habibah, gadis kecil yang berusia 4 tahun asal Myanmar ini.

Habibah juga lahir di Indonesia, namun sejauh ini diakui Habibah bahwa di rumahnya selalu diingatkan bahwa dirinya berasal dari negara Myanmar.

"Makanan sehari-hari kalau tidak puasa itu roti-rotian, kalau nasi jarang. Tapi kami semua suka nasi goreng," ceritanya pada Tribun Medan dengan diterjemahkan oleh Kakak seniornya.

Habibah juga mengaku hingga saat ini belum ada satupun puasanya yang batal.

"Belum ada yang batal, tahun lalu cuman batal satu minggu," ucapnya.

Habibah juga mengaku belum pernah ke kampung halamannya tersebut.

"Belum, tapi umi selalu diberi tahu kalau kami di sini hanya sementara," tukasnya.

Baca juga: NGAKU Anggota TNI, Pria Ini Tipu Kenalan Wanitanya di Aplikasi Mi-Chat, Bawa Kabur Motor Korban

Baca juga: Dipantau dan Diarahkan Petugas Dapur, Pengolahan Makanan di LPKA Kelas 1 Medan Dipastikan Higienis

(cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved