Lajang Tua Bunuh Petani Karet Karena Hinaan Kemaluan Kecil dan Sering Masturbasi

TRIBUN-MEDAN.COM,- Hinaan dan candaan yang sering diterima M membuat dirinya marah dan dendam.

Selama ini, M menaruh dendam dengan tetangganya berinisial MB.

MB kerap dianggap menghina M dengan tudingan kemaluan kecil dan sering masturbasi.

Kepada para tetangga, MB sering menyebut bahwa M lajang tua dan tak kunjung menikah.

Pada Minggu (20/2/2022), M pun kemudian membunuh MB.

Baca juga: KETIKA Cinta Segitiga Berujung Pembunuhan, Pacar Sang Kekasihnya Tewas Ditusuk

"Dari keterangan tersangka, dia melakukan pembunuhan terhadap korban karena sakit hati sering diejek. Tersangka yang merasa terhina dengan ejekan korban kemudian merencanakan untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Kasat Reskrim Musi Rawas, AKP Dedi Rahmad Hidayat, Senin (21/2/2022).

Menurut Dedi, selain dendam karena diejek, M juga kesal lantaran MB dan kedua anaknya menutup jalan yang biasa dilalui pelaku.

Imbas dari penutupan jalan yang dilakukan korban, sepeda motor tersangka sering terjatuh karena mengambil jalan pintas.

Atas persoalan itu, M pun berniat membunuh MB yang sama-sama tinggal di Desa Muara Rengas, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Baca juga: Operasi Pembesaran Payudara Gagal dan Makan Korban Jiwa, Dokter Bedah Hadapi Tuduhan Pembunuhan

Bahkan, niat untuk membunuh MB sudah pernah diceritakan M pada Ras, sesama tetangga penyadap karet. 

Kemudian, sekitar satu minggu sebelum kejadian, tersangka sudah mulai mengintai korban dan menunggu korban pulang dari kebun karet untuk melakukan aksi pembunuhan.

Setelah melakukan pengintaian, akhirnya ia mengeksekusi niatnya, Minggu (20/2/2020) sekitar pukul 10.30 WIB.

Tersangka sengaja sudah menunggu korban di jalan setapak dalam kebun sawit milik seorang warga di Dusun 5 Desa Muara Rengas, Kabupaten Musi Rawas.

Baca juga: Polres Pangsidimpuan Sukses Ungkap Kasus Pembunuhan Wanita Lansia Pelaku Ditangkap Saat Jual Durian

Tersangka sudah mempersiapkan tojok atau tombak yang dibawanya untuk membunuh korban.

Setelah melihat korban pulang dan lewat di jalan setapak, dia keluar dari tempat persembunyiannya di balik pohon sawit.