Selain India, Mutasi Covid-19 Sudah Menyerang Malaysia, Situasi Memburuk, Ratusan Pasien Menumpuk

Data kematian Covid-19 Malaysia sepanjang 31 Maret sampai 30 April yang diwartakan Free Malaysia Today pada Senin (3/5/2021).

Editor: AbdiTumanggor
AP PHOTO/ANUPAM NATH via ABC INDONESIA
Selain di Keramasi, pemakaman Jenazah penderita COvid-19 juga dilakukan di India. Pemerintah India kewalahan menghadapi gelombang tsunami Covid kedua saat ini. Kini negara-negara di Asia Tenggara mulai diserang mutasi Covid-19. 

Terbaru, sebanyak 200 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang baru saja tiba di Tanah Air melalui Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dinyatakan terjangkit Covid-19.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kepri yang juga Sekda Kepri Tengku Said Arif Fadillah mengatakan, hal itu terungkap setelah Satgas Penanganan Covid-19 Kepri melakukan tes usap terhadap 14.000 TKI yang masuk melalui Batam dan Tanjungpinang.

"Dari 14.000 pekerja migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan ke Tanah Air melalui Batam dan Tanjungpinang pada Januari-April 2021, sebanyak 200 orang di antaranya terinfeksi Covid-19. Ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap dengan metode PCR terhadap PMI yang baru tiba di Batam," kata Tengku Said Arif Fadillah dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/5/2021), dikutip dari Kompas.com.

Untuk TKI yang terkonfirmasi positif corona, rata-rata tanpa gejala dan saat ini telah dilakukan perawatan dan isolasi di RSKI Covid-19 Pulau Galang, Batam.

Arif menjelaskan, kedatangan TKI melalui Kepri bukan hanya menimbulkan kekhawatiran membawa virus covid-19, melainkan juga menambah beban bagi keuangan daerah.

"Awal Mei 2021, lebih dari 140 orang TKI asal Malaysia dipulangkan melalui Tanjungpinang," jelas Arief.

Bahkan, selama para TKI berada di Kepri, makan dan minum mereka ditanggung Pemprov Kepri.

"Biaya makan dan minum untuk TKI ditanggung Pemprov Kepri, Pemkot Batam, dan Pemkot Tanjungpinang. Dana tersebut menurut informasi akan dikembalikan BNPB setelah dilakukan audit oleh BPKP,” ujar Arief.

Ia menjelaskan, jumlah TKI asal Malaysia yang dipulangkan melalui Batam jauh lebih banyak dibanding di Tanjungpinang.

Untuk meminimalisasi penyebaran corona di Kepri, Pemprov Kepri sudah mengingatkan instansi terkait agar pola penanganan TKI, seperti pemeriksaan tes usap, harus dilakukan secara cepat.

"Hasil pemeriksaan PCR harus diketahui paling lama sehari. Jangan sampai berhari-hari karena dapat menimbulkan permasalahan baru," papar Arif.

(*/tribun-medan.com/ Kompas.com)

Baca juga: Mutasi Virus Corona dari India Sudah Ditemukan di Jakarta dan Bali, WHO: Sudah Tersebar di 17 Negara

Baca juga: CHINA Kerahkan Kapal Perang di Laut China Selatan, Menteri Pertahanan Filipina Mengadu ke Amerika

Baca juga: Laut China Selatan (LCS) Memanas, Kapal Perang China Kejar Kapal Filipina yang Membawa Wartawan

Baca juga: Amerika Kirim Kapal Induk, Peringatkan China Jangan Macam-macam Terhadap Filipina dan Taiwan

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved