Ngopi Sore

450 Ton Lem Punker untuk Anak SD di Jakarta

Kilah salah tik dibantah oleh pihak yang sama. Bukan salah tik, melainkan 'anggaran sementara' yang masih bisa berubah.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
blanja.com
Lem serba guna merek Aica-Aibon 

Azas praduga tak bersalah dengan mengedepankan takdir manusia sebagai mahluk tak sempurna seperti ini boleh-boleh saja dikedepankan.

Namun di lain sisi mencuat yang membuat hakekat tadi jadi terjungkirbalikkan. Salah ketik data, sedetail dan serunut itu, kenapa bisa? Ada tulisan mengenai produk yang dianggarkan di sana. Ada lem, ada merek. Ada peruntukan. Jelas disebut diadakan untuk biaya operasional kegiatan siswa sekolah dasar negeri. Ada juga angka-angka: 37.500 orang x 12 bulan x Rp184.000 = Rp82.800.000.000.

Jadi bagaimana bisa salah? Apakah angka-angka ini merupakan karang-karangan si pengetik belaka? Rasa-rasanya tak mungkin. Meminjam lelucon Asmuni di panggung Srimulat, ini merupakan 'hil yang mustahal' --ketidakmungkinan yang levelnya di atas mustahil.

Pengetik data, kita tahu, umumnya bukan pegawai-pegawai tinggi. Umumnya staf biasa. Atau seringkali bahkan sekadar honorer. Dan orang-orang seperti ini, hampir boleh dipastikan, tidak akan punya keberanian untuk mengutak-atik angka. Mereka sekadar mengetik. Sekadar memindahkan angka dari kertas ke komputer. Walau cuma staf biasa atau honorer, mereka pastinya sudah sangat paham, betapa hukuman atas pengutak-atikan angka ini bukan sekadar dijemur di lapangan sembari menghormat bendera.

Kecuali satu. Iya, kecuali, saat melakukan input ini, saat mengetiknya, staf tersebut sedang fly lantaran kelewat banyak menghirup uap lem Aibon. Ia mengalami ilusi dan berhalusinasi.

Terus terang, saya nyaris saja mencoba memaklumi apabila kemungkinannya begini. Apa boleh buat. Ilusi dan halusinasi memang bisa membuat kemustahilan paling 'mustahal' sekali pun menjadi kenyataan.

Sayangnya, upaya pemakluman ini buyar lagi. Kilah salah tik dibantah oleh pihak yang sama --oleh orang yang berbeda. Bukan salah tik, sebutnya, melainkan 'anggaran sementara' yang masih bisa berubah. Artinya, tatkala nanti sudah melewati tahap peninjauan ulang dan dianggap tidak layak, maka bisa saja diubah atau bahkan dihilangkan sama sekali.

Oh, begitu? Sekarang, ketidakpercayaan saya bergeser lagi jadi geli. Dan heran. Betul-betul heran. Jadi memang benar-benar ada usulan pengadaan lem. Pertanyaan tadi saya ulang. Untuk apa 450 ton lem punker untuk anak SD? Adakah yang bisa memberi penjelasan yang agak sedikit bisa diterima akal?(t agus khaidir)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved