Ngopi Sore

Ramai-ramai Bela Rohingya Sembari Konsisten Ngenyek Jokowi

Fadli Zon dan Fahri Hamzah, ikut menyerang. Mereka ngenyek lewat Twitter. Sejumlah politisi lain, dengan caranya sendiri, ikuT ngenyek.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
AFP PHOTO/K.M. ASAD
PENGUNGSI etnis Rohingya dari Rakhine State, Myanmar, saat melintasi kawasan perbatasan negara itu dengan Banladesh, Senin (4/9) waktu setempat. PBB mencatat 87 ribu warga etnis Rohingya mengungsi sejak pergesekan dengan Pemerintah Myanmar kembali terjadi beberapa pekan lalu. 

Sekali lagi, kita bersepakat bahwa apa yang terjadi di Myanmar, terlepas dari latar belakangnya, adalah tragedi kemanusiaan yang patut dikutuk. Apapun alasannya, penindasan manusia terhadap manusia lainnya tidak boleh dibiarkan.

Persoalannya, kenapa ini semua, sekarang, seolah-olah ditempatkan sebagai tanggung jawab tunggal Pemerintah Indonesia? Tanggung jawab tunggal Jokowi?

Indonesia harus begini Indonesia harus begitu. Jokowi harus begini Jokowi harus begitu. Sembari didesak harus begini dan begitu, di saat bersamaan dia terus diejek-ejek dan dibanding-bandingkan dengan Recep Tayyip Erdogan atau Ramzan Kadyrov atau pemimpin-pemimpin dunia lain.

Tak berhenti sampai di sini. Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi sejauh ini disikapi sebagai hal yang receh belaka.

Ada yang bilang bahwa reaksi pemerintah sebenarnya lamban. Sudah ribut di media sosial baru bertindak. Ada yang bilang baru membantu begitu saja, kok, dibangga-banggakan. Ada yang keberatan pemerintah mengklaim telah memberikan bantuan karena mereka pernah memberikan donasi dan tidak ingin pemerintah menyebut bantuan itu tanda menyertakan nama mereka. Pemerintah, dan Jokowi, disebut sebagai tukang klaim.

Lalu, pecahlah perang di media sosial. Di Facebook dan di Twitter. Riuh sekali, dan makin ke sini, makin jauh dari substansi. Sebenarnya, kita ini maunya apa, sih?(t agus khaidir)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved