Ngopi Sore

Najwa Shihab, Dari Layar Kaca ke Menteri Jokowi?

Jokowi sudah menabrak banyak rambu yang dicetuskan dan dijalankan presiden-presiden sebelum dia. Termasuk dalam memilih menteri.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
metrotvnews.com
NAJWA Shihab 

TANPA didahului gembar-gembor, bahkan tanpa ada sekerat pun isu, acara bincang-bincang Mata Najwa berhenti tayang di Metro TV. Kabar yang mengejutkan, tentunya.

Pertanyaan demi pertanyaan pun mencuat. Kenapa Metro TV bisa sampai pada keputusan untuk menghentikan program yang laris ini? Padahal di lain sisi, selain Kick Andy, boleh dikata hampir tak ada program di stasiun televisi ini yang mampu bersaing dengan opera-opera sabun India dan Turki serta segala macam sinetron dan reality show acak-kadut yang tayang di stasiun-stasiun televisi lain dalam waktu bersamaan.

Dalam situasi demikian, bukankah Metro TV semestinya mempertahankan Mata Najwa? Malah kalau perlu menambah waktu tayangnya dari satu minggu sekali jadi dua kali, bahkan kalau perlu enam kali sepekan seperti Ini Talkshow, Nasihat Mama Dedeh, atau Pagi-pagi Pasti Happy yang digeber oleh presenter paling aduhai di kolong jagat, Uya Kuya.

Kenyataannya Mata Najwa berhenti tayang. Eksklusif Bersama Novel Baswedan menjadi episode terakhir. Dan belum lagi hilang keterkejutan, menyusul kabar lain yang lebih menohok. Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa, mengundurkan diri dari Metro TV.

"Saya memulainya pada bulan Agustus dan mengakhirinya juga pada bulan Agustus," tulis Najwa dalam pernyataan resmi pengunduran dirinya.

NAJWA Shihab
NAJWA Shihab (metrotvnews.com)

Pernyataan yang memunculkan rentetan pertanyaan pula. Pertanyaan utama, ke mana Najwa Shihab akan pergi?

Dari sekian banyak spekulasi yang melesat-lesat barangkali bisa dikerucutkan menjadi empat: (1) berhenti total dari pekerjaan jurnalistik dan jadi ibu rumah tangga; (2) melakoni tugas sebagai Duta Baca; (3) pindah ke stasiun televisi lain; dan (4) menjadi menteri di kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Spekulasi manakah yang paling mungkin? Mari kita telusuri satu per satu. Berhenti total sebagai jurnalis dan kembali ke rumah, sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga. Najwa Shihab menikah di usia 20 dan memiliki seorang anak laki-laki yang sekarang telah berusia 17. Anak perempuannya, Namia, meninggal empat jam setelah dilahirkan secara prematur pada tahun 2012. Najwa, dalam wawancara dengan detik.com pada 27 Juni 2014, bilang bahwa saat itu kondisi fisiknya sangat lemah.

"Saya terlalu sibuk dan terlalu lelah," katanya.

Apakah ini menjadi pertimbangan Najwa Shihab? Menyesal mungkin. Sedih juga sangat mungkin. Siapa yang tak terpukul oleh kematian anak? Akan tetapi, saya kira dia tidak akan mengambil langkah mundur karena kenangan pahit ini.

Karier Najwa masih moncer. Masih cemerlang. Di antara jurnalis-presenter seangkatannya, Najwa masih berada di level atas dan masih potensial berkembang lebih jauh. Jadi saya kira pertimbangannya bukan keluarga. Bukan dorongan apalagi tentangan suami. Ibrahim Sjarief Assegaf, suami Najwa yang bekerja sebagai advokat, saya kira bukan sebangsa "akhi-akhi cupet" (istilah seorang penulis di mojok.co yang kemudian jadi viral di media sosial) yang alergi pada kemonceran dan kecemerlangan karier istrinya.

Spekulasi pertama barangkali bisa kita singkirkan. Sebaliknya, spekulasi ketiga boleh disimpan. Setidaknya ada empat stasiun televisi yang bisa jadi rumah baru bagi Najwa. Mungkin Kompas TV, mungkin iNews, CNN Indonesia, atau Berita Satu. Bahkan bisa jadi ke TV One, meski jika ini yang terjadi, Najwa Shihab akan mengulang langkah Sol Campbell yang menyeberang dari Tottenham Hotspur ke Arsenal.

Atau, bisa jadi juga, dia memilih stasiun-stasiun televisi umum. Barangkali Najwa jenuh dengan hiruk-pikuk televisi berita yang panas dan selalu berkaitpaut politik dan dia ingin menikmati pekerjaan yang lebih selow.

Bagaimana spekulasi lain? Spekulasi kedua sesungguhnya bukan lagi spekulasi. Perpustakaan Nasional menunjuk Najwa Shihab sebagai Duta Baca pada tahun 2016. Tugasnya, hingga tahun 2020, adalah memotivasi masyarakat Indonesia dari semua lapisan usia untuk lebih rajin membaca.

Namun, spekulasi kedua dan ketiga bisa bubar jalan apabila Najwa Shihab melangkah ke Istana Negara. Taruhlah selentingan bahwa akan ada reshuffle ketiga. Dari layar kaca dia melangkah ke kabinet Jokowi.

NAJWA Shihab (paling kiri) dari Presiden Jokowi, dalam satu acara di Istana Negara, Mei 2017.
NAJWA Shihab (paling kiri) dari Presiden Jokowi, dalam satu acara di Istana Negara, Mei 2017. (TWITTER)
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved