Ngopi Sore

Tommy Soeharto Capres 2019? Kalian Sedang Bercanda, Bukan?

Posisi Tommy yang istimewa dalam percaturan elite kekuasaan di rezim ayahnya yang berkuasa sampai 32 tahun, sama sekali tidak dapat dibantah.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
TRIBUNNEWS
TOMMY Soeharto 

Upaya ini, kita tahu, gagal di 2014. Kutub yang bersebarangan dengan Orde Baru, Megawati Soekarnoputri, kembali jadi penguasa. Partainya, PDI Perjuangan, mengantarkan Joko Widodo menjadi Presiden Republik Indonesia, mengalahkan Prabowo Subiyanto, bekas kakak ipar Tommy.

Prabowo berkemungkinan untuk kembali ke kancah pertarungan di 2019. Dia masih punya kekuatan untuk bersaing. Namun Tommy, setidaknya sampai sejauh ini, berjalan ke arah yang sama. Tommy makin berterus terang. Makin menunjukkan ambisi. Dia ingin jadi presiden juga.

Sampai di sini muncul pertanyaan. Apakah Tommy Soeharto serius? Tentu saja keinginan untuk menjadi presiden adalah hak tiap warga negara. Namun hak dan syarat dan peraturan adalah hal-hal yang berbeda. Jika dia serius, tentu dia paham betul betapa statusnya sebagai mantan narapidana kasus berat, korupsi dan konspirasi pembunuhan, bakal menjegal langkahnya ke istana. Jika dia serius, tentu dia sudah berhitung-hitung perihal potensi peluang.

Apakah dengan kekuatannya sekarang dia mampu mengalahkan Joko Widodo dan Prabowo? Atau jangan-jangan ini sekadar bagian dari strategi Tommy untuk menguasai Indonesia lewat tangan orang lain?

Terlepas dari hitung-hitungan ini, kembalinya Tommy Soeharto ke panggung politik nasional dan dielu-elukan laksana seorang juru selamat yang suci dan mulia, semakin menegaskan betapa banyak orang Indonesia adalah orang yang pemaaf sekaligus pelupa.

Satu kombinasi sikap yang pada dasarnya sungguh ajaib.(t agus khaidir)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved