Breaking News

Ngopi Sore

Apakah Benar Pak SBY Semakin Lebay?

Celoteh-celoteh Pak SBY hari-hari belakangan ini mengingatkan pada ribut-ribut 13 tahun lalu. Polanya sangat mirip.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KETUA Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan oercakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin, namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan meminta aparat penegak hukum mengusut kabar penyadapan pembicaraan telepon dirinya dengan Ketua MUI tersebut. 

Apakah hasilnya juga akan sama? Apakah memberi pengaruh signifikan terhadap popularitas dan elektabilitas AHY?

Soal popularitas dan elektabilitas, ukurannya jelas. Lembaga-lembaga survei secara teratur mengeluarkan hasil pendataan mereka. Dan sejauh ini, sebagian besar data tersebut menunjukkan bahwa atas dua tolok ukur itu, posisi AHY justru terus melorot. Tertinggal dari dua pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.

sby twitter1
sby twitter1 (TWITTER)

Kegencaran SBY berceloteh di Twitter juga berimbas buruk bagi dirinya. Rangkaian cuitan terakhirnya, yang menyoal aksi unjuk rasa di depan kediamannya di Kuningan (bukan kediaman pribadinya di Cikeas) dan mengaitpautkannya dengan Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan haknya sebagai warga negara, bahkan menjadi olok-olok pengguna media sosial (bukan cuma Twitter) seantero negeri.

Sangat menyedihkan, dan memprihatinkan, mengingat bagaimanapun SBY adalah jenderal yang pernah menduduki banyak jabatan penting di pemerintahan. Termasuk menjadi presiden dua periode.

Namun apa boleh buat. Reputasi ini memang telah runtuh. Pak SBY sekarang dipandang sekadar sebagai mantan yang baper. Terlepas dari kebenaran protesnya (unjukrasa tidak boleh dilakukan di kediaman pribadi dan sekitar area kediaman pribadi), cuitan SBY tetap disambut reaksi negatif. Dia dianggap makin lebay. Makin kekanak-kanakan, dan cengeng.

Berdoa, kok, ya, di Twitter, toh, Pak? Mengadu dan meratap, kok, di Twitter? Seperti remaja baru putus cinta saja. Di akun SBY, banyak pengguna Twitter membalas cuitan-cuitannya dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas disampaikan kepada seorang mantan presiden.

Atau, jangan-jangan, SBY tidak lebay? Tidak baper? Jangan-jangan ini semua hanya cerminan kepanikan? Atau sebaliknya, ini bagian dari strategi beliau?

Saya meyakini yang terakhir. SBY ahli strategi dan dramaturgi merupakan kekhasan gaya berpolitiknya. Sepanjang 10 tahun kepemimpinannya kita disuguhi banyak sekali drama. Mulai dari upaya pendongkelan, persaingan politik, hingga ancaman pembunuhan.

Meski begitu, di lain sisi, saya percaya beliau sebenarnya juga tidak menyadari. Betapa drama- drama yang dihadirkannya belakangan ini justru makin menguatkan citra jeleknya: baper, lebay, kekanak-kanakan, dan cengeng.(t agus khaidir)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved