Berita Medan
Massa Desak Pemko Medan Transparan soal Lelang Jabatan Inspektorat
Aksi unjuk rasa terkait lelang jabatan Eselon II Pemko Medan. Massa menyampaikan tujuh poin tuntutan soal dugaan cawe-cawe jabatan.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Tria Rizki
LARAS Unjuk Rasa Dugaan Cawe-cawe Jabatan Inspektorat Medan
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan orang yang mengatasnamakan Lembaga Aspirasi Rakyat Anti Korupsi (LARAS) mengelar aksi unjuk rasa terkait lelang jabatan Eselon II Pemko Medan. Massa menyampaikan tujuh poin tuntutan soal dugaan cawe-cawe pengisi jabatan Inspektorat Medan, di depan Gedung DPRD, Senin (1/9/2025).
Massa LARAS datang membawa sejumlah poster tutuntan bertuliskan Tolak Oligarki Teman Dekat, Usut Tuntas Oligarki Kota Medan, Hati-hati Tersandung Teman Sendiri. Ketua Umum LARAS, Fitrajalil Al Falah berorasi mendesak perwakilan DPRD yang dipimpin Wong Chun Sen menemui mereka, dan mendengarkan aspirasi.
"Kami datang menyuarakan aspirasi dan tujuh tuntutan, sehubungan dengan kondisi dan permasalahan serius yang terjadi di Lingkungan Kota Medan, Kami yang tergabung dalam Lembaga Aspirasi Rakyat Anti Korupsi (LARAS) dengan ini melaksanakan Aksi Demonstrasi sebagai bentuk aspirasi masyarakat dan mahasiswa terhadap kebijakan lelang jabatan Inspektorat Medan yang tidak objektif dan tidak sesuai aturan, " kata Fitra dengan toa pengeras suara.
LARAS menuntut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan untuk mendesak Pemko Medan menjalankan proses lelang jabatan sesuai aturan yang berlaku, tanpa intervensi politik maupun kepentingan pribadi. Dan mematuhi regulasi PP No.11 Tahun 2017, meminta agar seluruh calon pejabat, khususnya Kepala Inspektorat Kota Medan, benar-benar memenuhi syarat pengalaman minimal 5 tahun di bidang terkait.
Orotor aksi lain, Aris menuntut panitia seleksi untuk segera mendiskualifikasi peserta yang terbukti tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Dia juga menegaskan, agar Walikota Medan sebagai pemegang otoritas tertinggi untuk tidak meloloskan calon berdasarkan kedekatan atau kepentingan politik.
"Poin kelima, kami menuntut juga menuntut agar jabatan Kepala Inspektorat diisi oleh sosok yang berintegritas, kompeten, dan memiliki rekam jejak yang bersih, karena posisi ini berpengaruh langsung pada pengawasan tata kelola pemerintahan," katanya.
Pada poin keenam, massa meminta Pemko Medan untuk membuka akses informasi proses seleksi secara transparan agar masyarakat dapat mengawasi bersama. Terakhir poin ketujuh, massa menilai, jika seleksi jabatan dilakukan tidak objektif dan melanggar aturan, maka hal itu akan menurunkan kepercayaan publik dan memicu gejolak sosial di Kota Medan.
Selama berorasi kurang lebih satu jam, massa sempat menunggu kehadiran dari perwakilan DPRD Medan. Namun, setelah berkoordinasi dengan aparat pengamanan yang bertugas, diketahui bahwa para dewan tidak berada di kantor, mengingat kondisi gejolak politik nasional.
Massa kemudian memilih sepakat untuk menunda pertemuan. Dan berjanji akan datang lagi dengan jumlah massa lebih besar jika tuntutan mereka tidak direspon Pemko Medan atan DPRD Medan.
Fitrajalil juga menegaskan bahwa pada aksi ini pihaknya mendesak agar Walikota Medan, Rico Waas agar benar-benar mengedepankan prinsip meritokrasi dalam menentukan sosok yang nantinya akan menjadi ujung tombak pengawasan birokrasi di Kota Medan ini.
"Jangan sampai, keputusan Walikota juga mempertegas adanya permainan untuk menyukseskan orang titipan sebagai Inspektorat Pemko Medan. Apalagi sekarang, kemarahan publik pada praktek culas kekuasaan sedang tinggi-tingginya," tegasnya.
"Jadi kami harap, Bapak Walikota Medan bijak bertindak dalam situasi yang sedang tidak baik-baik saja, rakyat terus memantau dan akan mengawal setiap kebijakan yang dibuat oleh Walikota Medan,” pungkasnya.
Sebagaimana diinfokan sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Setdako Medan, Subhan Fajri Harahap telah mengumumkan tiga nama yang lulus ke tahap lanjut lewat Pengumuman Nomor: 45 /PANSEL-JPT/VIII/2025 Tentang Hasil Akhir Seleksi Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Inspektur Secara Terbuka Pemerintah Kota Medan.
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|