TRIBUN WIKI
Tuntunan dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total yang Merupakan Sunnah Muakkad
Sholat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik gerhana matahari atau gerhana bulan.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
i. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.
j. Sujud.
k. Duduk di antara dua sujud.
l. Sujud.
m. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.
n. Salam.
o. Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.
Baca juga: Fenomena Terjadinya Gerhana Bulan 14 Maret 2025, Apakah Bisa Dilihat di Indonesia?
Keutamaan Salat Gerhana Bulan
Ada beberapa keutamaan salat gerhana bagi umat Islam.
Baca juga: 21 Desember Memperingati Hari Apa? Ternyata Ada Peringatan Soal Fenomena Alam
- Salat gerhana bulan merupakan bentuk pengakuan atas tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam semesta.
- Melaksanakan salat ini menunjukkan iman kepada kekuasaan Allah atas seluruh makhluk dan peristiwa alam.
- Rasulullah SAW menganjurkan shalat gerhana sebagai bentuk doa, ketakwaan, dan permohonan ampun.
- Dalam hadits disebutkan bahwa gerhana bukan karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi sebagai tanda dari Allah untuk mengingat kebesaran-Nya, maka disunnahkan untuk berdoa, shalat, dan bersedekah.
Penjelasan Ilmuan
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, gerhana bulan total (GBT) kerap disebut blood moon atau bulan merah darah.
Alasannya, karena ketika fenomena ini terjadi, bulan menunjukkan warna cerah menyala.
“Disebut demikian karena saat gerhana, bulan tertutup bayangan Bumi. Namun bulan tidak pernah benar-benar gelap total,” ujar Thomas, Rabu (3/9/2025) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Daftar 16 Negara yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari 2 Agustus, Ini Tips Aman untuk Melihatnya
Fenomena gerhana bulan total adalah kejadian alam astronomi di mana Bulan berada dalam bayangan inti (umbra) Bumi secara keseluruhan.
Hal ini terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat berada dalam satu garis lurus yang sama (sejajar), dengan Bumi di tengah, sehingga sinar Matahari tidak mampu menyinari permukaan Bulan secara langsung.
Saat gerhana bulan total, seluruh permukaan Bulan tertutup oleh bayangan umbra Bumi, sehingga Bulan tampak gelap dan berubah warna menjadi merah tembaga atau kemerahan yang sering disebut dengan istilah "Bulan Darah" (Blood Moon).
Warna merah ini disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi, yang menyaring sebagian besar cahaya biru dan memungkinkan cahaya merah mencapai Bulan.
Baca juga: Hari Ini Ada Gerhana Matahari di Pengujung Ramadan 2024, Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Khusuf
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-salat-gerhana-bulan.jpg)