TRIBUN WIKI

Fenomena Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025, Lakukan Salat Kusuf

Fenomena gerhana matahari sebagian akan terjadi pada 21 September 2025. Di Indonesia fenomena ini tidak terlihat.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Pinterest/His Eminence Sheikh Dr. Rajab Deeb
MINTA HUJAN- Suasana salat Istisqa minta hujan yang dipimpin Syekh Mahmoud Sh-Hade di Kota Batang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.(Pinterest/His Eminence Sheikh Dr. Rajab Deeb) 

TRIBUN-MEDAN.COM,- NASA menyebut bahwa pada tanggal 21 September 2025, akan terjadi fenomena alam gerhana matahari sebagian.

Peristiwa langka ini diperkirakan berlangsung hingga 22 September 2025.

Namun, untuk wilayah Indonesia gerhana matahari sebagian tidak akan terlihat.

Masyarakat Indonesia hanya bisa menyaksikan fenomena alam yang lain, yakni gerhana bulan total yang berlangsung pada 7 September 2025.

Baca juga: Kumpulan Doa Pagi Terbaik Rasulullah Memohon Dimudahkan Rezeki dan Segala Urusan

SALAT GERHANA- Ilustrasi seorang pria muslim saat melaksanakan salat gerhana bulan.(Pinterest/Yosef)
SALAT GERHANA- Ilustrasi seorang pria muslim saat melaksanakan salat gerhana bulan.(Pinterest/Yosef) (Pinterest/Yosef)

Gerhana Matahari

Gerhana matahari tidak terjadi setiap bulan karena orbit Bulan miring relatif terhadap orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Akibatnya, pada sebagian besar fase Bulan Baru, Bulan berada di atas atau di bawah garis lurus antara Matahari dan Bumi, sehingga bayangannya tidak jatuh di permukaan Bumi.

Fenomena gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan tepat berada di antara Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus, sehingga bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi dan menghalangi cahaya Matahari.

Bayangan ini terdiri dari tiga bagian: umbra (bagian bayangan paling gelap), penumbra (bagian bayangan yang lebih terang), dan antumbra (bagian terang lanjutan dari umbra).

Baca juga: Pentingnya Membaca Sholawat Nabi Muhammad S.A.W dalam Kehidupan Menurut Ustaz Abdul Somad

Daerah yang berada di dalam bayangan umbra akan menyaksikan gerhana matahari total, di mana piringan Matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan.

Proses ini terjadi pada saat fase bulan baru dan bisa berlangsung beberapa menit hingga jam, dengan bayangan Bulan bergerak dari barat ke timur di permukaan Bumi akibat rotasi Bumi dan revolusi Bulan.

Gerhana matahari dapat berupa gerhana total, sebagian, atau cincin, tergantung posisi Bulan dan jaraknya terhadap Bumi serta Matahari.

Saat gerhana total, langit menjadi gelap sejenak karena seluruh piringan Matahari tertutup.

Gerhana ini biasanya terjadi setiap 18 bulan sekali dengan jalur sempit yang dilewati bayangan umbra di permukaan Bumi.

Baca juga: 4 Sholawat Penarik Rezeki yang Dapat Diamalkan Selepas Salat

Ribuan umat Islam di Kota Binjai melaksanakan salat sunnah gerhana matahari berjemaah di Masjid Agung Kota Binjai, Kamis (26/12/2019).
Ribuan umat Islam di Kota Binjai melaksanakan salat sunnah gerhana matahari berjemaah di Masjid Agung Kota Binjai, Kamis (26/12/2019). (Tribun-Medan.com/Dedy Kurniawan)

Salat Kusuf

Saat gerhana matahari terjadi, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah Kusuf.

Salat Kusuf sendiri hukumnya adalah sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved