Mengenal Tradisi Pernikahan Adat Melayu Deli yang Kaya Makna

Sebelum akad, ada beberapa upacara adat yang unik:

• Penyambutan Rombongan: Rombongan pengantin pria akan disambut dengan pantun dan tarian sambutan.
  Hempang Batang: Jalan rombongan dihalangi oleh dua pemuda yang memegang dahan kelapa. Setelah memberikan kunci emas, rombongan diizinkan lewat.
• Silat Berlaga: Pengantin pria dan juru bicara akan beradu silat sebagai simbol perdamaian sebelum memasuki rumah.
• Hempang Pintu: Di depan pintu masuk, rombongan akan kembali dihadang dengan bentangan kain. Pengantin pria harus membuktikan telah memakai inai sebelum diizinkan masuk.
• Hempang Kipas: Di pelaminan, pengantin pria juga dihadang. Setelah memenuhi syarat adat, barulah ia diizinkan duduk bersanding.

Baca juga: 7 Tradisi Menyambut Lebaran Idul Fitri di Sumatera Utara

Setelah serangkaian upacara tersebut, kedua mempelai duduk bersanding di pelaminan untuk melakukan tradisi bertukar sirih genggam, simbol saling melayani antara suami dan istri. 

Prosesi dilanjutkan dengan doa bersama dan acara tepung tawar untuk menyucikan diri.

Acara makan bersama yang disebut makan hadap-hadapan juga menjadi bagian penting, di mana suami istri saling melayani sebagai wujud cinta kasih.

Baca juga: Mengenal Tradisi Nyorog yang Biasa Dilakoni untuk Menyambut Bulan Ramadan

Acara adat diakhiri dengan serah terima pengantin, di mana pengantin pria secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar pengantin wanita.

Seluruh rangkaian prosesi ini menunjukkan betapa dalamnya makna dan penghormatan dalam tradisi pernikahan Melayu Deli, yang tak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga dua keluarga besar.(mag/tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang STIKP Medan Siti Rahmah

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan