Mengenal Tradisi Pernikahan Adat Melayu Deli yang Kaya Makna

Pada tahap meminang, rombongan keluarga calon pengantin pria akan mengunjungi rumah calon pengantin wanita.

Mereka membawa tepak sirih dan cincin sebagai tanda pengikat.

Tepak sirih ini memiliki makna penting sebagai alat untuk mengesahkan setiap kesepakatan yang dibuat.

Acara ini dipimpin oleh telangkai yang menyampaikan maksud meminang dengan berpantun, sebagai simbol penghormatan tinggi terhadap wanita.

Baca juga: Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa, Cerita Tradisi Calon Manten Laki Belajar Puaskan Istri ke Dukun

Dalam proses ini, kedua keluarga akan membahas syarat-syarat adat, termasuk:

• Mahar (mas kawin).
• Pakaian dan perlengkapan kamar.
• Uang kasih sayang, yaitu dana untuk membantu biaya pesta.

Jika semua syarat disepakati, kedua keluarga akan bertukar tepak sirih sebagai tanda bahwa pinangan telah diterima.

Setelah itu, dilanjutkan dengan acara ikat janji untuk membahas detail pelunasan syarat dan penentuan tanggal pernikahan.

Baca juga: Apa Tradisi Hari Raya Waisak? Simak Penjelasannya Berikut Ini

3. Berinai: Simbol Restu dan Kesucian

Sehari sebelum akad nikah, kedua calon pengantin akan menjalani prosesi berinai.

Acara ini diawali dengan tepung tawar, simbol restu dari para sesepuh.

Calon pengantin wanita biasanya harus sudah khatam Al-Qur'an sebelum acara ini.

Pada malam harinya, kuku jari tangan dan kaki pengantin akan diolesi inai, sejenis pacar yang menghasilkan warna merah.

Malam inai ini dimeriahkan dengan musik gendang, nyanyian, dan tarian gambus.

Baca juga: Mengenal Paskah Yahudi yang Berbeda dari Paskah Kristen, Ada Tradisi Makan Roti Tidak Beragi

4. Akad Nikah dan Rangkaian Upacara Adat Lainnya

Akad nikah merupakan inti dari seluruh prosesi, di mana pengantin pria mengucapkan ijab kabul untuk mengesahkan ikatan pernikahan secara agama.