Berita Nasional
SALSA Erwina Belum Puas Ahmad Sahroni Dinonaktifkan, Ogah Lihat di Parlemen Lagi
Salsa Erwina memberikan tanggapan terkait Ahmad Sahroni dinonaktifkan dari DPR RI.
Senada, Yunarto Wijaya menilai istilah “nonaktif” tidak tepat jika hanya dipakai untuk meredam kemarahan publik.
“Saya merasa seharusnya yang tepat bukan istilah itu (nonaktif -red). Harusnya dimulai dari kesadaran. Kalau hanya sebatas pada meredam kemarahan publik, artinya kan ini keterpaksaan. Artinya kan ini hanya karena kebetulan viral,” ujarnya.
Toto menegaskan, membiarkan kader bermasalah tanpa sanksi tegas berpotensi membahayakan.
“Jadi jangan-jangan partai selama ini sudah tahu kelakuan buruknya beberapa kadernya, beberapa anggotanya, tapi selama tidak viral ya enggak apa-apa. Nah, ini yang berbahaya,” katanya.
Menanggapi hal itu, Zulfan mengakui lemahnya kontrol partai terhadap kadernya.
“Saya kira memang selama ini kan kontrol partai terhadap anggotanya itu kan lemah. Artinya, secara kualitatif maupun secara kuantitatif, apalagi kualitatif,” ucapnya.
Meski mengkritisi, Toto tetap mengapresiasi langkah cepat parpol.
Namun, ia menilai perlu ada tindak lanjut yang lebih konkret, termasuk perubahan aturan internal partai agar kejadian serupa tak terulang.
“Ada perubahan sistem nggak? Ada perubahan aturan nggak? Mereka nanti memberikan laporan nggak? Absensi, memberikan laporan enggak tentang dana reses? Kalau partai memang niat, partai bisa menjadi wadah untuk kemudian membuat aturan-aturan baru yang kemudian membuat masyarakat bisa percaya bahwa memang ada perubahan di situ,” jelasnya.
Toto juga menambahkan, kemarahan publik sebenarnya tidak hanya muncul di lembaga legislatif, melainkan juga akibat berbagai kebijakan kontroversial di level eksekutif.
“Ketika ingin menyampaikan saran dan masukan (tidak bisa melakukannya -red), karena anggota DPR nggak menjalankan fungsi pengawasannya. Kenapa? Karena sudah deal ketumnya dengan presiden. Kenapa? Karena sudah dibagi jatah menteri. Pada titik itu, semua akan menjadi mandul,” tegasnya.
Menurutnya, momentum ini seharusnya bisa dimanfaatkan partai untuk memperbaiki sistem dan membangun kepercayaan publik. “Kita akan lihat ke depan apakah memang akan terjadi sebuah perubahan di situ,” pungkas Toto.
4 Anggota DPR yang Dinonaktifkan
- Ahmad Sahroni
Fraksi: Partai NasDem
Alasan: Pernyataan kontroversial dan gaya hidup mewah yang memicu amarah publik
Status: Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI
2. Nafa Urbach
Fraksi: Partai NasDem
Alasan: Dinilai mencederai perasaan rakyat melalui pernyataan dan sikap politik
3. Eko Patrio (Eko Hendro Purnomo)
Fraksi: PAN
Alasan: Aksi joget viral di sidang MPR yang dianggap tidak etis
4. Kuya (Surya Utama)
Fraksi: PAN
Alasan: Terlibat dalam aksi joget dan gaya hidup yang dinilai tidak pantas di tengah krisis
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Reaksi Salsa Erwina soal Sahroni Dinonaktifkan
Salsa Erwina Minta Ahmad Sahroni Cabut dari Parlem
Salsa Erwina Hutagalung
Ahmad Sahroni
Salsa Erwina
| Kontroversi KPK Pinjam Uang Rp 300 Miliar ke Bank untuk Pamer Ungkap Kasus, Ini Fakta Sebenarnya |
|
|---|
| Reaksi Purbaya Jawab Isu Ada Pegawai Bea Cukai Terima Suap Baju Bekas Rp 550 Juta |
|
|---|
| Profil dan Harta Kekayaan Mardani Ali Sera yang Baru Dicopot PKS dari Posisi BKSAP |
|
|---|
| Harta Kekayaan Sherly Tjoanda, Gubernur Wanita Terkaya Disorot Soal Saham Tambang |
|
|---|
| Pengakuan Wakapolri Ungkap Penyebab Utama Banyak Polisi Berkinerja Buruk |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SALSA-HUTAGALUNG-Wanita-pemberani-yang-tantang-Wakil.jpg)