Breaking News

Sumut Terkini

Akademisi Sambut Positif Legalisasi Sumur Minyak Rakyat, Beberkan Pentingnya Kenaikan Lifting Migas

Warjio menyebut sumur rakyat bakal memberikan dampak signifikan terhadap angka lifting nasional.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
HO
DISKUSI- Diskusi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Dari Sudut Pandang Energi di Medan, Selasa (11/11/2025).  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Pakar energi Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio, M.A., Ph.D., menyebut kebijakan pemerintah melegalkan puluhan ribu sumur minyak rakyat merupakan langkah strategis yang berdampak langsung pada peningkatan lifting migas nasional dan memperkuat ketahanan energi. 

Legalisasi sekitar 45 ribu sumur rakyat yang sebelumnya berstatus ilegal menjadi legal, kata Warjio, membuka jalan bagi optimalisasi produksi minyak dari tingkat akar rumput.

Menurutnya, legalisasi memberikan ruang bagi masyarakat untuk bekerja lebih aman dan produktif sambil meningkatkan kontribusi terhadap produksi nasional. 

"Karena, satu, masyarakat tenang melaksanakan itu karena dilegalisasi oleh pemerintah. Bahkan mungkin bisa saja difasilitasi, dan itu akan menumbuhkan spirit. Kalau selama ini mungkin takut-takut atau merasa seolah-olah tidak bisa mendapatkan pekerjaan tambang dengan tenang," ujarnya, Selasa (11/11/2025). 

Warjio menyebut sumur rakyat bakal memberikan dampak signifikan terhadap angka lifting nasional.

Sebab satu sumur bisa menghasilkan 1-2 barel minyak per hari. 

Jika ini tercatat secara resmi, maka akan ada tambahan lifting hingga 90 ribu barel dari sumur minyak rakyat. 

Selain menambah kontribusi lifting, kebijakan ini juga dinilai dapat memperbaiki tata kelola dan keselamatan dalam pengolahan lifting minyak rakyat. 

Warjio menegaskan bahwa keterlibatan perusahaan negara, khususnya Pertamina, membuat kegiatan ini lebih aman dan transparan. 

Menurut Warjio, pengalaman dan regulasi yang dimiliki Pertamina dapat meningkatkan keselamatan operasi sumur rakyat sekaligus menguatkan hubungan negara–masyarakat dalam sektor energi. 

“Kalau sudah berkaitan dengan pemerintah, tentu pemerintah kan biasanya tidak main-main,” tegasnya.

Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin, menyoroti bahwa peningkatan lifting minyak memiliki peran strategis dalam memperkuat stabilitas fiskal. 

Ia mengingatkan bahwa impor energi merupakan salah satu beban terbesar bagi neraca perdagangan Indonesia. 

Peningkatan lifting dari dalam negeri, kata dia, berarti penghematan devisa secara signifikan.

Gunawan berpendapat peningkatan lifting minyak sebagai kunci mengurangi ketergantungan impor energi. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved