Sumut Terkini
Sekda Junaedi Kordinasi ke DPRD Soal Pemangkasan Belanja karena Potongan TKD Rp 190 Miliar
Sehingga nantinya program-program yang ada bisa berjalan normal tanpa menganggu pelayanan masyarakat.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar, Junaedi A Sitanggang mengaku akan berkoordinasi ke DPRD Pematangsiantar akibat dari pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD) pada Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp 190 miliar.
Ia menyebut pemangkasan ini harus dipahami semua pihak.
Junaedi Sitanggang, menambahkan bahwa dengan adanya pemotongan TKD, seluruh perencanaan anggaran harus dicermati ulang.
Sehingga nantinya program-program yang ada bisa berjalan normal tanpa menganggu pelayanan masyarakat.
"Pastinya ada pemotongan lah, jadi skalanya kita kurangi seperti perjalanan dinas dan hal-hal lainnya," ujar Sekda Junaedi Sitanggang, Selasa (11/11/2025).
"Apa pun ceritanya untuk itu kita akan berkoordinasi dengan DPRD, tidak boleh sepihak. Kita akan bahas bersama DPRD nantinya," dambung Junaedi.
Junaedi menyebut bahwa porsi belanja pegawai, sejauh ini masih aman. Gaji dan tunjangan tidak akan dipangkas bahkan mengalami penyesuaian yang positif.
Pemangkasan akan dikenakan untuk sejumlah kegiatan yang bersifat seremonial, belanja Alat Tulis Kantor (ATK) sampai perjalanan dinas.
Sebelumnya, Kepala BPKPD Kota Pematangsiantar, Arri S Sembiring menyampaikan bahwa akibat rencana pemotongan Transfer Ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat pada tahun 2026, Pemko Pematangsiantar kemungkinan akan mengurangi program prioritas daerah.
Arri menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar berpotensi memangkas sejumlah kegiatan pada tahun 2026.
Namun item belanja apa saja yang dipotong, tentunya masih dalam pembahasan dan menunggu instruksi kementerian terkait.
"Kalau ini tetap bertahan pemotongan TKD-nya, tentu kita bakal kurangi program-program yang sifatnya tidak prioritas. Kemungkinan ada pemotongan pagu anggaran di OPD terkait," kata Arri.
Arri menyampaikan kemungkinan belanja yang dipotong termasuk kegiatan revitalisasi jalan rusak yang sifatnya tidak urgen, atau bisa ditunggu rencana perbaikannya.
"Misal ada perbaikan jalan di tempat A, B, dan C. Kita fokus ke yang paling prioritas dulu. Fokus yang A misalnya dan yang C kita tunda dulu," ujar Arri.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Katanya Direhabilitasi, Wakil Ketua DPRK Simeulue Aceh Malah Keluyuran 3 Hari Usai Terjaring Razia |
|
|---|
| Program Magang Nasional Batch II Dibuka, 91 Perusahaan Sumut Terdaftar Sebagai Penyelenggara |
|
|---|
| Oknum Jaksa Diduga Minta Uang Janjikan Hukuman Diringankan, Jaksa Agung Didesak Turun ke Binjai |
|
|---|
| Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Kecamatan Porsea, Polisi: Tidak Ada Tanda Kekerasan |
|
|---|
| Wanita Asal Aceh Tamiang Ditangkap di Bukit Lawang Langkat, Kantongi Sabu dan Ekstasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sekretaris-Daerah-Junaedi-A-Sitanggang-saat-meninjau-relokasi.jpg)