Keracunan MBG di Laguboti

GAWAT, Tak Hanya Pelajar, Relawan SPPG di Laguboti juga Keracunan Makanan MBG

Tak hanya pelajar, relawan SPPG tersebut juga mengalami hal sama sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di RS HKBP Balige.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Toba Mangapul Pardede saat berada di RS HKBP Balige, Rabu (15/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE- Puluhan pelajar SMP Negeri 1 Laguboti diduga alami keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (15/10/2025).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Toba Mangapul Pardede mengatakan, lebih dari 47 orang dirujuk ke dua rumah sakit di Kabupaten Toba; RSUD Porsea dan RS HKBP Balige sejak pukul 14.00 WIB hingga saat ini. 

Tak hanya pelajar, relawan SPPG tersebut juga mengalami hal sama sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di RS HKBP Balige.

Ia mengatakan, 17 orang dirawat di RSU HKBP Balige, terdiri dari 16 siswa dan 1 relawan SPPG, sementara 30 orang lainnya dirawat di RSUD Porsea. 

"Total ada 47 orang yang kita rujuk ke dua rumah sakit itu," ujar Mangapul saat ditemui di RSU HKBP Balige, Rabu (15/10/2025).

Ia menjelaskan, gejala yang dialami para siswa meliputi muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, dan lemas. Pemerintah Kabupaten Toba, kata Mangapul, bergerak cepat begitu menerima laporan dari Puskesmas Laguboti sekitar pukul 14.00 WIB

Begitu laporan masuk, tim kesehatan langsung turun ke lokasi dan melakukan penanganan awal di puskesmas. 

Bagi yang butuh perawatan lebih lanjut langsung dirujuk ke rumah sakit," katanya

Dijelaskan, sampel makanan sudah diambil oleh Loka POM Toba Samosir untuk diperiksa lebih lanjut. 

"Kita belum bisa memastikan jenis makanan apa yang menyebabkan dugaan keracunan ini," tambahnya.

Hingga saat ini, para pelajar yang menjadi korban dugaan keracunan makanan tersebut masih dirawat di rumah sakit.

Sejumlah pelajar di Laguboti diduga alami keracunan makanan hari ini, Rabu (15/10/2025).
Sejumlah pelajar di Laguboti diduga alami keracunan makanan hari ini, Rabu (15/10/2025). (Dok. Dinkes Toba)

Sebanyak 34 orang harus jalani perawatan intensif di RS HKBP Balige dan RSUD Porsea akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Toba.

Kadis Kesehatan Toba dr Freddi Seventry Sibarani menjelaskan, pihaknya tengah berupaya menangani kejadian tersebut. Hal ini sontak membuat warga sekitar geger.

"Kami laporkan kejadian di duga keracunan makanan akibat mengkonsumsi makan bergizi gratis yang didistribusikan oleh dapur MBG di Laguboti dimana siswa SMP N 1 Laguboti yang beralamat Jalan Ahmad Yani, Pasar Laguboti," ujar dr Freddi Seventry Sibarani, Rabu (15/10/2025).

"Para pelajar mengalami kejadian setelah mengkonsumsi makanan dengan gejala mual, muntah, pusing, mulas,nyeri ulu hati dan sesak, setelah menerima MBG dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti," sambungnya.

Ia terangkan, sejumlah siswa datang  dengan keluhan mual, muntah, dan pusing ke Puskesmas Laguboti dan saat ini telah ditangani dan observasi oleh tim kesehatan puskesmas setempat.

"Sampai saat ini yg sudah terdata 34 orang dan sudah dirujuk ke RS HKBP dan RSUD Porsea oleh 2 mobil ambulans PSC, 1 ambulans Puskesmas Laguboti, 1 ambulans Puskesmas Soposurung, 1 ambulans Pemuda Batak Bersatu, 1 ambulans RSUD Porsea," ujarnya.

Kini pihaknya tengah menangani kejadian ini dan turun langsung ke SPPG untuk inspeksi.

"Loka POM hadir untuk uji sampel makanan, dan hal ini sudah dikonfirmasi ke SPPG dan perwakilan BGN," terangnya.

Kepala dinas kesehatan sudah berkoordinasi dengan direktur RS HKBP dan RSUD Porsea serta melibatkan seluruh satgas MBG kabupaten Toba.

"Jumlah tenaga kesehatan yang terlibat antara lain dokter yang menangani 5 orang, perawat 10 orang, tenaga surveilans 3 orang, tenaga analis laboratorium 1 orang, apoteker 1 orang  dan tenaga kefarmasian 2 orang," lanjutnya.

"Saat ini sampel makanan sudah di ambil oleh tenaga analis didampingi tim Loka POM Toba dari menu yang didistribusikan oleh dapur MBG. Menu SPPG antara lain: ikan jahir asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka," tuturnya.

Ia tambahkan, dari laporan tim pengambil sampel makanan diduga buah semangka agak berlendir. Saat ini penanganan di lapangan masih dilakukan dan tim kesehatan masih tetap melaporkan pasien masih bertambah.

"Tenaga kesehatan yang diperlengkapi ambulans masih melakukan penjemputan ke rumah siswa yang sempat pulang ke rumahnya masing-masing," tuturnya.

"Untuk hasil pemeriksaan makanan dan penyebab keluhan pelajar tersebut akan kita sampaikan nanti," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved