Breaking News

Sumut Terkini

Mengenal Tradisi Mangalahat Horbo, Diperlihatkan dalam Event Tradisional Horja Bius di Samosir

Pemkab Samosir menggelar kekayaan budaya ini dalam kegiatan Horas Samosir Fiesta (HSF) 2025 yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
Kominfo Samosir
Event Horja Bius memperlihatkan ritual Mangalahat Horbo dalam pesta Gondang Naposo. Rangkaian event ini merupakan bagian dari Horas Samosir Fiesta (HSF) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung sejak Jumat (3/10/2025) hingga Sabtu (4/10/2025) di Palipi, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Event tradisional Horja Bius menampilkan ritual Mangalahat Horbo berlangsung di Palipi, Kabupaten Samosir kemarin, Jumat (3/10/2025).

Pemkab Samosir menggelar kekayaan budaya ini dalam kegiatan Horas Samosir Fiesta (HSF) 2025 yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu.

Bupati Samosir Vandiko Gultom menyampaikan, pelestarian keragaman budaya batak yang dipadukan dengan pagelaran budaya Gondang Naposo.

Mangalahat Horbo menjadi bagian yang unik dan sakral dalam Horja Bius ini.

Prosesnya dapat dilihat mulai dari aksi makkarihiri yaitu mengikat moncong kerbau dengan jalinan rotan, ijuk sampai ke kepala yang dilakukan oleh pakkarihiri, pawang yang dapat menjinakkan kerbau.

Lengkap mengenakan ulos, Pakkarihiri dibantu beberapa orang menarik kerbau menuju "borotan" (sebatang kayu yang dihiasi) diiringi alunan Gondang dan Sarune (alat musik khas Batak Toba).

Orang-orang yang hadir ikut manortor dan menirukan alunan Gondang.

Kerbau yang ditambatkan akan dijadikan persembahan.

Horja Bius Mangalahat Horbo ini dikemas mengikuti budaya leluhur Batak oleh Lembaga Adat dan Budaya Kabupaten Samosir, yang terdiri dari 61 Bius dan tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Samosir.

Ia juga  mengatakan, Horja Bius akan dijadikan sebagai even tahunan untuk melestarikan budaya Batak yang dikemas menjadi sebuah pertunjukan menarik minat wisatawan.

"Kita harus menjaga budaya yang sudah turun menurun agar tetap terjaga dengan baik," tutur Vandiko Gultom.

"Banggalah kita menjadi suku Batak yang telah memiliki keunikan tersendiri dengan adat dan budayanya. Kita jaga dan lestarikan, agar dapat dinikmati anak cucu kita," sambungnya.

Event ini, kata Vandiko, akan menjadi pelindung, untuk melindungi budaya  dari dampak negatif perkembangan jaman.

Keorisinilan dan keunikan budaya seperti Horja Bius,  Opera Batak dan Gondang Naposo  harus tetap dijaga.

"Budaya ini sudah di turunkan oleh nenek moyang kita, kita harus jaga dan ini juga akan semakin menguatkan Kabupaten Samosir sebagai titik awal peradaban Batak," tuturnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved