Breaking News

Polrestabes Medan

Polrestabes Medan Buka Tabir Kematian Ade Silvia: Cemburu Hubungan Sejenis, Tusuk Diri Pakai Gunting

Kasus kematian Ade Silvia br Nasution (36) di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pendidikan II, Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak SIK SH MH memaparkan hasil penyidikan yang dilakukan tim Satreskrim Polrestabes Medan bersama Polsek Medan Tembung di rumah kontrakan tempat Ade Silvia ditemukan tewas, Rabu (12/11/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, DELI SERDANG-Kasus kematian Ade Silvia br Nasution (36) di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pendidikan II, Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan, sempat meledak di media sosial.

Video, kabar setengah jadi, hingga tudingan penganiayaan ramai beredar. Namun, di balik riuh tagar dan spekulasi, penyelidikan ilmiah polisi justru mengungkap cerita berbeda tragedi yang berakar pada cinta, cemburu, dan keputusasaan.

Konferensi pers digelar Rabu siang (12/11/2025) di lokasi kejadian, sebuah rumah sederhana berlantai semen, diapit kebun pisang dan gang sempit.

Di hadapan wartawan, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak memaparkan hasil penyidikan yang dilakukan tim Satreskrim Polrestabes Medan bersama Polsek Medan Tembung.

“Kami menemukan sembilan adegan penting dari rekaman CCTV di dalam rumah kontrakan itu. Semua menunjukkan kronologi yang sangat jelas dan ilmiah,” ujar Calvijn.

Menurut hasil penyelidikan, Ade Silvia tinggal bersama Ade Kartika (35) selama tiga tahun.

Keduanya memiliki hubungan asmara sesama jenis yang mulai retak karena rasa cemburu.

Kartika kerap ke luar negeri untuk urusan keluarga tanpa mengajak Silvia. Sang kekasih merasa diabaikan, tertekan, dan cemburu.

Jumat pagi, 7 November 2025, sekitar pukul delapan, suasana rumah berubah tegang.

Silvia terbangun, mengambil gunting dari lemari dekat kamar mandi.

Dari rekaman CCTV, terlihat ia mendekati Kartika yang sedang duduk di tepi ranjang, lalu menyerang.

"Korban lebih dahulu menyerang AK dengan membekap bantal, lalu menusuk bagian punggung, lengan, dan perut berkali-kali,” kata Kapolrestabes.

Pertarungan singkat berlangsung sekitar sepuluh menit. Anak Kartika yang masih dua tahun menangis keras, membuat Silvia berhenti sejenak.

Dalam hening sesaat itu, Kartika bertanya lirih, “Kenapa ini terjadi?” Silvia menjawab, “Maaf.” Lalu Kartika berlari keluar meminta pertolongan.

Lima belas menit kemudian, bersama kepala dusun dan tetangga, Kartika kembali ke kamar.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved