Berita Viral
NGERI Guru dan Siswa Harus Tetap Belajar di Sekolah Sambil Diteror Buaya Sepanjang 3 Meter
para guru dan siswa tetap belajar dan mengajar sambil diteror buaya sepanjang 3 meter yang terbara arus saat banjir
Diketahui, ancaman banjir rob kerap melanda wilayah pesisir Kabupaten Kotawaringin Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur mengingatkan masyarakat pesisir agar meningkatkan kewaspadaan akan potensi banjir rob.
Baca juga: VIRAL Lansia Dipaksa Beli Buku Hamil, Baru Dapat Bansos Rp600 Ribu Langsung Dipotong Rp100 Ribu
Peringatan itu dikeluarkan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan adanya fenomena fase Perigee atau jarak terdekat bulan dengan bumi.
Multazam menjelaskan, pasang maksimum bisa berdampak pada banjir di wilayah pesisir, salah satunya kawasan Ujung Pandaran.
“Kami imbau masyarakat, khususnya nelayan dan warga sekitar pantai, agar lebih berhati-hati,” kata Multazam.
BMKG menyebutkan bahwa potensi banjir rob dapat menimbulkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat, mulai dari pelabuhan, tambak, kawasan permukiman pesisir, hingga lahan perikanan darat.
Untuk mengantisipasi dampak banjir rob, BPBD Kotawaringin Timur telah menyiagakan tim di lapangan.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan yang berada di kawasan rawan banjir rob.
“Jika ada indikasi ancaman serius, langkah mitigasi akan segera dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap warga,” ujarnya.
Desa Kunjung Lampuyang di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan permukiman pesisir dan pemukiman di sepanjang muara/sungai yang memang rentan terhadap banjir rob.
Banjir rob merupakan banjir akibat pasang air laut yang meluap ke daratan).
Beberapa laporan media lokal dan pernyataan BPBD menyebutkan bahwa sejak awal pekan kawasan in berulang kali terendam saat pasang tinggi ditambah hujan.
Sering kali sudah SDN Kunjung Lampuyang itu terganggu dan sampai-sampai kegiatan belajar terganggu dan beberapa kelas harus dipindah ke tenda darurat.
Beberapa kepala sekolah dan warga menyatakan bahwa genangan terjadi berkali-kali dalam sebulan (dalam laporan terbaru disebut “dua kali sebulan” pada periode tertentu), sehingga warga menyebut daerah ini memang langganan rob ketika musim hujan dan pasang tinggi.
Kondisi semakin mengkhawatirkan karena ada laporan kemunculan buaya di sungai/dekat pemukiman saat banjir, sehingga keselamatan anak-anak dan warga menjadi isu yang mendapat perhatian BPBD setempat.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DITEROR-BUAYA-Aktivitas-belajar-mengajar-di-SDN-Kunjung-Lampuyang-Kecamatan.jpg)