Berita Viral

NGERI Guru dan Siswa Harus Tetap Belajar di Sekolah Sambil Diteror Buaya Sepanjang 3 Meter

para guru dan siswa tetap belajar dan mengajar sambil diteror buaya sepanjang 3 meter yang terbara arus saat banjir

DOK. BPBD KOTAWARINGIN TIMUR
DITEROR BUAYA: Aktivitas belajar mengajar di SDN Kunjung Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tetap dilaksanakan kendati banjir dan adanya buaya yang berkeliaran di sekitar sekolah, Rabu (15/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ngeri pada guru dan siswa di SDN Kunjung Lampuyang harus tetap belajar di sekolah sambil diteror buaya.

Adapun para guru dan siswa tetap belajar dan mengajar sambil diteror buaya sepanjang 3 meter.

Para guru dan pihak sekolah memang memutuskan tetap mengadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, meski banjir belum surut.

Belakangan, warga mengungkapkan bahwa ada yang melihat buaya ikut terbawa arus dan kini tidak diketahui dimana keberadaannya.

Tentu saja hal itu membuat para guru serta siswa SDN Kunjung Lampuyang kini ketar-ketir diteror oleh keberadaan buaya tersebut.

Tak hanya diterjang banjir, hewan predator seperti buaya juga kerap muncul di sekitar sekolah dan membuat khawatir siswa dan guru.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam, mengonfirmasi peristiwa tersebut.

Dia menjelaskan ketinggian debit air banjir kurang lebih mencapai 15 cm pada Senin.

Baca juga: PENYEBAB Pengusaha Sawit Pasrah Diperas Mahasiswi Sampai Rp1,6 M, Tak Berdaya Usai VCS Direkam


Lalu pada Rabu atau kemarin, mengalami peningkatan menjadi 25 cm, sementara aktivitas belajar mengajar tetap dilaksanakan.

“Menurut penuturan dari warga, empat hari yang lalu juga ada buaya yang lewat di depan sungai sekolah yang banjir itu, ukurannya lumayan besar, kira-kira lebih dari 3 meter,” beber Multazam kepada Kompas.com melalui aplikasi perpesanan, Rabu (15/10/2025) malam, seperti dikutip TribunJatim.com, Kamis (16/10/2025).

Multazam mengungkapkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan camat setempat untuk melakukan kaji cepat.

Menurutnya, SDN Kunjung Lampuyang kerap tergenang air ketika terjadi banjir rob.

“Yang kami khawatirkan adalah cerita terakhir dari penduduk setempat, adanya hewan predator di sekitar itu. Ini sedih melihatnya, walaupun banjir anak-anak tetap sekolah,” jelas dia.

Multazam menyatakan bahwa informasi siswa yang bersekolah sambil mendapat teror dari buaya ini sudah terkonfirmasi dan sudah dia sampaikan kepada ajudan bupati setempat untuk menjadi atensi bersama.

“Sementara anak-anak tetap sekolah, sudah kami sampaikan kepada dinas pendidikan agar menjadi atensi khusus. Mudah-mudahan sekolahnya bisa dibuat lebih layak,” tutur dia.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved