Berita Viral
SOSOK AKBP Yasir Ahmadi yang Terseret dalam Pusaran Kasus Dugaan Korupsi Jalan Provinsi di Sumut
Terungkap Dugaan Keterlibatan Gubernur Bobby dan Eks Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi dalam Kasus Proyek Jalan di Sumut yang Menjerat Topan Ginting.
TRIBUN-MEDAN.Com - Kasus korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara menyeret sejumlah pejabat penting, termasuk mantan Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting dan Direktur Utama PT Dalihan Na Tolu Grup Muhammad Akhirun Piliang alias Kirun.
Proyek yang menjadi sorotan adalah pembangunan jalan Sipiongot-Batas Labuhanbatu Selatan dan Hutaimbaru-Sipiongot dengan total anggaran mencapai Rp 165 miliar.
Peran AKBP Yasir Ahmadi dalam Proyek
Mantan Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Yasir Ahmadi disebut berperan mempertemukan Topan Obaja Putra Ginting dengan Muhammad Akhirun Piliang.
Fakta ini terungkap dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum KPK dan diperkuat oleh pernyataan Ketua Majelis Hakim Khamozaro Waruwu.
Pertemuan antara ketiganya terjadi di Tong's Coffee Medan pada 22 Maret 2025, sebulan setelah Topan dilantik sebagai Kadis PUPR.
Pergeseran Anggaran dan Proses Tender
Anggaran proyek jalan tersebut tidak tercantum dalam APBD Sumut 2025.
Topan Ginting mengajukan pergeseran anggaran melalui surat kepada TAPD Provinsi Sumut.
Pergeseran ini dilakukan sebanyak enam kali dan menjadi dasar hukum pelaksanaan proyek.
Namun, proses tender dinilai janggal karena diumumkan sebelum perencanaan selesai.
Pemenang tender, PT Dalihan Na Tolu Grup, diumumkan pada 26 Juni 2025, sementara konsultan perencana baru menyerahkan dokumen pada akhir Juli 2025.
Fakta Persidangan Terungkap
Sidang digelar di Pengadilan Tipikor Medan pada, Rabu 24 September 2025 dengan agenda pembuktian dakwaan.
Tiga saksi dihadirkan, yaitu: Andi Junaidi Lubis (petugas keamanan), Muhammad Haldun (Sekretaris Dinas PUPR Sumut), dan Edison Pardamean Togatorop (Kepala Seksi Perencanaan).
Mereka mengungkapkan bahwa proyek tidak melalui proses perencanaan yang semestinya dan bahwa Topan Ginting berperan dominan dalam penentuan konsultan dan pelelangan.
Dugaan Keterlibatan Gubernur Bobby Nasution
Gubernur Sumut Bobby Nasution turut meninjau lokasi proyek pada 22 April 2025.
Kehadirannya disebut sebagai bagian dari survei proyek, bukan kegiatan off-road seperti yang sempat diklaim.
Hakim meminta agar Bobby Nasution dan mantan Pj Sekda Sumut Effendy Pohan dihadirkan dalam sidang untuk menjelaskan dasar hukum Pergub terkait pergeseran anggaran.
Tanggapan Jaksa KPK
Jaksa KPK Eko Wahyu menegaskan bahwa proyek seharusnya diawali dengan perencanaan.
Fakta bahwa perencanaan dilakukan setelah tender menunjukkan adanya kejanggalan.
Ia juga menyatakan bahwa proyek tersebut bukan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tidak bersifat mendesak, sehingga tidak layak untuk dikecualikan dari proses perencanaan.
Sementara, hakim Khamozaro Waruwu menekankan pentingnya supremasi hukum dan meminta agar semua pihak yang terlibat, termasuk pejabat tinggi, dihadirkan dalam persidangan.
Ia menyatakan bahwa jika mekanisme pergeseran anggaran tidak berjalan sesuai aturan, maka Gubernur Bobby Nasution harus bertanggung jawab.
Fakta-fakta persidangan ini mengarah pada dugaan kuat adanya persekongkolan dan pelanggaran prosedur dalam penganggaran dan pelaksanaan proyek.
Sosok AKBP Yasir Ahmadi di Pusaran Politik dan Penegakan Hukum
AKBP Yasir Ahmadi adalah figur yang menarik perhatian publik, terutama setelah namanya disebut dalam pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi proyek jalan di Tapanuli Bagian Selatan.
Meski awalnya tertutup, KPK kemudian mengonfirmasi bahwa Yasir termasuk salah satu dari 26 saksi yang diperiksa.
Sebagai mantan Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Yasir dikenal dekat dengan Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Topan Ginting.
Ia kerap mendampingi keduanya dalam kunjungan ke daerah, termasuk dalam kegiatan offroad.
Kedekatan ini disebut-sebut sudah terjalin sejak Pilkada 2024.
Namun di balik dinamika politik, Yasir memiliki citra positif sebagai polisi santri. Ia adalah putra daerah Padangsidimpuan, lahir pada 25 November 1983, dan dikenal fasih berbahasa Arab serta pintar mengaji.
Latar belakangnya sebagai alumni Pesantren Darul Mursyid menjadikannya panutan di kalangan santri.
Ia juga merupakan anak dari almarhum H. Ahmad Syaukani, mantan Ketua MUI Padangsidimpuan, dan Farida Hanum Matondang, aktivis pengajian dan pengurus majelis taklim.
Karier Yasir dimulai di Polda Riau setelah lulus dari Akademi Kepolisian pada 2005.
Ia menempati berbagai posisi strategis, dari Kanit Regident hingga Kanit Reskrim, dan terlibat dalam pengungkapan kasus perompakan kapal asing serta tim Anti Illegal Logging.
Setelah lulus dari PTIK pada 2013, ia kembali ke Sumut dan menjabat sebagai Kapolsek Lubukpakam, Kasat Reskrim Polres Langkat, Kapolsek Medan Labuhan, Patumbak, dan Sunggal, hingga Kabag Ops Polrestabes Medan.
Salah satu pencapaian tertingginya adalah ketika ia terpilih sebagai anggota pasukan perdamaian dunia PBB di Darfur, Sudan.
Ia juga menerima penghargaan pin emas dari Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian pada 2019 sebagai polisi teladan dan penggerak revolusi mental.
Namun, karier gemilang Yasir menghadapi ujian berat ketika ia terseret dalam kasus Topan Ginting.
Ia dianggap mengetahui alur gratifikasi proyek jalan provinsi di Tapanuli Selatan. Saat ini, Yasir telah dipindahkan dari posisi Kapolres Tapanuli Selatan ke jabatan Kepala Bagian Reformasi Birokrasi (RBP) di Rorena Polda Sumut.
(cr17/tribun-medan.com)
Terkait berita sebelumnya: Peran AKBP Yasir Ahmadi Kenalkan Topan Ginting dan Akhirun pada Kasus Korupsi Jalan Sumut
Baca juga: KPK Buka Foto Topan Ginting dan AKBP Yasir Salam Komando di Sidang Korupsi Jalan Sumut
Baca juga: Rekam Jejak AKBP Yasir Ahmadi, Eks Kapolres Tapsel Ikut Diperiksa KPK Kasus Korupsi Jalan di Sumut
Baca juga: KPK Buka Foto Topan Ginting dan AKBP Yasir Salam Komando di Sidang Korupsi Jalan Sumut
Baca juga: Kala Bobby Bilang Proyek Jalan yang Kena OTT KPK Tetap Lanjut, Kadis PUPR: Stop
Baca juga: PENYEBAB Bobby Nasution Copot Sekdis Koperasi UKM Sumut: Gratifikasi, Etika Birokrasi, dan Kekerasan
Baca juga: KORUPSI Jalan di Sumut, Eks Kapolres Tapsel Berperan Buka Pintu ke Topan Ginting dengan Akhirun
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| MENCEKAM, Kapolsek Sempol Ijen Iptu Suherdi Ditarik Paksa dari Kantor dan Dibawa ke Desa Kaligedang |
|
|---|
| VIRAL Dua Anak Bak Pernikahan Dewasa di Sumenep, Orangtua Klaim Tradisi Bukan Eksploitasi Anak |
|
|---|
| PERAN 4 Tersangka Penganiaya Remaja Disabilitas Hingga Tewas, Ada yang Brutal Telanjangi Korban |
|
|---|
| NASIB Pimpinan DPR RI Cucun yang Sempat Dinilai Sombong Saat Respons Kritikan MBG, Kini Minta Maaf |
|
|---|
| Ronald Sinaga Geram Sikap Budi Arie, PSI Nyatakan Tolak Ketum Projo:Tak Ada Guna Tampung Pengkhianat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/akbp-yasir-dan-topan-ginting.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.