Berita Viral
4 Temuan Terkait Makan Bergizi Gratis, Tanggapan Pakar Kesehatan hingga Dialihkan 10 Kg Beras
Tuntutan agar pemerintah menghentikan dan evaluasi program MBG menggema, seiring dengan banyaknya siswa yang keracunan.
TRIBUN-MEDAN.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menuai kritikan.
Tuntutan agar pemerintah menghentikan dan evaluasi program MBG menggema, seiring dengan banyaknya siswa yang keracunan.
Program andalan Presiden Prabowo Subianto belum setahun dijalankan itu.
Namun, makanan yang basi hingga memicu keracunan, nyaris terjadi tiap hari di berbagai wilayah.
Desakan evaluasi program MBG ini datang dari berbagai pihak, seperti dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Wakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan, insiden keracunan tidak boleh lagi ditolerir, karena menyangkut anak-anak.
Anak-anak biasanya sulit mendeskripsikan kondisi kesehatannya.
Apalagi bila menghadapi keluarga yang kurang perhatian atau kurang peka kondisi anak.
"Satu kasus anak yang mengalami keracunan bagi KPAI sudah cukup banyak. Artinya pemerintah perlu evaluasi menyeluruh program MBG," kata Jasra dikutip dari Tribunnews.com.
KPAI mengusulkan, agar program MBG dihentikan sementara, sampai benar benar instrumen panduan dan pengawasan sudah terlaksana dengan baik.
"Penting pencapaian program MBG ini dihentikan sementara untuk melihat lagi kondisi, antisipasi, pengawasan," ungkap dia.
Sebelumnya KPAI, CISDI dan Wahana Visi Indonesia (WVI) melaksanakan Survei Suara Anak Untuk Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan di 12 propinsi dengan 1.624 responden anak dan anak disabilitas.
Pada 14 April hingga 23 Agustus 2025.
Ada 4 temuan yang terjadi di lapangan:
Pertama, kualitas makanan MBG.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/siswa-keracunan-mbg-di-selteng.jpg)