Berita Nasional

Bisa Jadi Brutus, Nasib 12 Menteri Warisan Jokowi di Kabinet Prabowo, Pengamat: Musuh Dalam Selimut

Setelah 5 orang kena rushuffle, masih ada 12 menteri atau setingkat menteri warisan Jokowi lagi yang ada di jajaran kabinet

Kolase Tribun Medan/KompasTV
TANGGAPI PERGANTIAN MENKEUI - Mantan Presiden Jokowi akhirnya menanggapi pergantian menteri keuangan. Katanya, Sri Mulyani berbeda dengan sosok Purbaya. 

"Prabowo caranya cantik. Belum lama di sebuah pidato dia menunjuk Budi Arie, 'mau ke PSI atau Gerindra?' Kemudian apa yang diucapkan tapi dia punya agenda untuk memotong," tuturnya.

"Sama dengan kasus Noel menggunakan Gerindra untuk maju di dalam anggota legislatif walaupun gagal, kemudian Gerindra menyebut 'nggak, dia belum menjadi anggota partai.'," lanjutnya.

Ginting juga menyebut bahwa menteri-menteri era Jokowi yang kini masih mendapat jabatan di kabinet Prabowo sedang dipantau serius oleh Prabowo.

"Orang-orang ini sesungguhnya sedang dipantau habis oleh Prabowo Subianto, 17 menteri warisan Jokowi dan relawan-relawan itu," kata Selamat Ginting.

"Sejak awal ini saya bilang juga, ini sesungguhnya Menteri Koperasi Ferry Juliantono, bukan Budi Arie, jadi ditempel untuk kemudian menggantikan. Sama dengan misalnya Riza Patria jadi wakil, kok malah bukan dia jadi menteri," jelasnya.

Selamat Ginting pun yakin Prabowo akan kembali melakukan reshuffle untuk jilid ketiga di Kabinet Merah Putih.

"Menurut saya, satu tahun ini merupakan evaluasi yang nantinya akan ada reshuffle jilid ketiga," ungkapnya.

"Jadi Prabowo sedang menyusun strategis politik konsolidasi politik uintuk menguatkan dirinya," imbuhnya.

Selamat Ginting mengatakan bahwa saat ini Prabowo membutuhkan orang-orang yang loyal dengannya di pemerintahan

"Maka yang menggantikan Budi Gunawan itu belum ada, tapi ad interim dipegang Sjafrie Sjamsoeddin," kata Ginting.

"Prabowo ingin sekali orang yang loyal secara komando tegak lurus," tuturnya.

Meminimalkan Bayang-bayang Jokowi

Peneliti lembaga Constra, Revan Fauzano, menilai reshuffle atau perombakan lima menteri yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto ibarat “sekali dayung dua tiga pulau terlewati”.

Selain menunjukkan sensitivitas terhadap isu hukum dan dinamika sosial, langkah itu juga dinilai sebagai upaya meminimalisasi bayang-bayang pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sekaligus menjaga harmonisasi dengan pimpinan partai politik.

“Reshufle ini sekaligus bentuk komunikasi pemerintah kepada masyarakat atas berbagai desakan maupun isu miring yang ada,” kata Revan, dalam keterangannya Rabu (10/9/2025).

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved