Breaking News

Berita Nasional

Bisa Jadi Brutus, Nasib 12 Menteri Warisan Jokowi di Kabinet Prabowo, Pengamat: Musuh Dalam Selimut

Setelah 5 orang kena rushuffle, masih ada 12 menteri atau setingkat menteri warisan Jokowi lagi yang ada di jajaran kabinet

Kolase Tribun Medan/KompasTV
TANGGAPI PERGANTIAN MENKEUI - Mantan Presiden Jokowi akhirnya menanggapi pergantian menteri keuangan. Katanya, Sri Mulyani berbeda dengan sosok Purbaya. 

Pakar politik, Selamat Ginting, menilai bahwa 17 menteri era Presiden ke-7 Joko Widodo yang kembali menjadi menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi brutus.

Ia menyebut bahwa para menteri tersebut menjadi musuh dalam selimut Prabowo, sehingga kini satu per satu terkena reshuffle.

Istilah brutus ini merujuk nama sosok yang terlibat dalam kasus pengkhianatan di zaman Rowani.

Dia adalah Marcus Junius Brutus, seorang senator Romawi yang terlibat dalam pembunuhan Julius Caesar pada 44 SM.

Tokoh ini paling terkenal dalam sejarah yang dikaitkan dengan pengkhianatan politik.

Dalam konteks politik, Brutus sering kali diidentifikasi sebagai simbol pengkhianatan atau konspirasi terhadap penguasa atau pemimpin politik. Ini disebabkan peran Brutus dalam pembunuhan Julius Caesar.

Maka kata "Brutus" sering digunakan untuk menggambarkan pengkhianatan dalam politik, terutama ketika seseorang yang dianggap sebagai teman atau sekutu tiba-tiba berbalik melawan pemimpin mereka.

Menurut Selamat Ginting, beberapa jajaran menteri yang di-reshuffle oleh Prabowo adalah orang-orang yang dekat dengan Jokowi.

"Pada saatnya 17 menteri warisan Jokowi dan juga relawan yang masuk dalam kabinet (Prabowo), geng Solo, termasuk relawan-relawannya, ini akan menjadi musuh dalam selimut Presiden Prabowo Subianto," kata Selamat Ginting, dikutip dari YouTube Abraham Samad, Jumat (12/9/2025).

"Karena dalam selimut, kan tidak ketahuan apa yang terjadi, karena itu selimutnya harus dibuka jadi kelihatan. Maka perlu disingkirkan lewat reshuffle," sambungnya.

Selamat Ginting menilai bahwa orang-orang yang dekat dengan Jokowi yang kini mendapat jabatan di kabinet Prabowo tidak kompeten di pemerintahan.

Ia juga menyinggung Dito Ariotedjo yang baru saja terkena reshuffle dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Menurutnya, Dito yang berasal dari Partai Golkar itu selama ini juga dekat dengan Jokowi, khususnya Kaesang Pangarep.

"Kalau kita lihat orang-orang yang dekat dengan kelompok Solo diberikan tempat yang sangat terhormat, termasuk Deddy Corbuzier, Raffi Ahmad. Apa yang mereka bisa lakukan di pemerintah? Nggak berfungsi mereka," ujar Ginting.

Menurut Selamat Ginting, Prabowo memiliki cara tersendiri untuk mengganti menteri-menteri era Jokowi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved