Berita Medan
Agen Pegadaian Imelda di Medan, Cahaya yang MengEMASkan Harapan Hingga Larut Malam
Pada 2020, ia mendapat kesempatan istimewa mengikuti pelatihan penaksiran emas di Bogor yang sepenuhnya dibiayai Pegadaian.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Malam di Jalan HM Joni, Medan, telah sepi. Lampu toko-toko satu per satu padam. Namun di satu sudut, cahaya hijau bertuliskan “Agen Pegadaian” masih menyala.
Di balik kaca, seorang perempuan paruh baya masih sibuk melayani pelanggan yang datang terburu-buru membawa sekeping cincin emas.
“Kalau nasabah datang malam-malam, biasanya dalam keadaan mendesak. Selama bisa saya bantu, saya bantu,” ujar Imelda, pemilik Agen Pegadaian di Jalan HM Joni, sambil tersenyum hangat.
Sejak membuka agennya pada 2020 tepat di tengah pandemi Covid-19, Imelda menjadi tumpuan banyak orang yang butuh dana cepat. Di saat sebagian besar tempat tutup, pintu agen kecilnya masih terbuka.
“Kalau malam, malah ramai. Banyak pedagang yang kepepet modal untuk besok,” tuturnya.
Perjalanan Imelda bersama Pegadaian sudah dimulai jauh sebelumnya. Sejak 2004, ia menjadi agen pemasar di lingkungannya, mengenalkan produk Pegadaian dari rumah ke rumah. Hasil kerjanya yang konsisten membuat Pegadaian meliriknya untuk naik tingkat.
Pada 2020, ia mendapat kesempatan istimewa mengikuti pelatihan penaksiran emas di Bogor yang sepenuhnya dibiayai Pegadaian.
“Waktu itu rasanya bangga sekali. Ilmu itu jadi bekal untuk melayani masyarakat dengan lebih baik,” kenangnya.
Setelah menyelesaikan pelatihan, Pegadaian mendorongnya membuka outlet mini Agen Pegadaian.
Awalnya, ia beroperasi dari rumah. Namun seiring meningkatnya nasabah, ia pindah ke lokasi lebih strategis di pinggir jalan. Kini, outlet mungil dengan logo hijau khas itu menjadi tempat banyak orang menambatkan harapan di saat terdesak.
Layanan Hingga Malam, Solusi di Tengah Krisis
Berbeda dari kantor Pegadaian yang jam operasionalnya terbatas, Imelda justru dikenal dengan jam buka yang fleksibel bahkan hingga larut malam.
“Banyak nasabah datang habis Magrib sampai jam sepuluh malam,” katanya.
Nasabah Imelda datang dari berbagai kalangan: pedagang kecil, mahasiswa, pegawai, bahkan ibu rumah tangga.
“Kebanyakan menggadaikan emas, karena prosesnya cepat dan syaratnya mudah,” ujarnya.
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PENINGKATAN-NASABAH-GADAI-EMAS-DI-AGEN-PEGADAIAN.jpg)